Media Asuransi, GLOBAL – Advokat Tata Kelola Perusahaan Mak Yuen Teen mengatakan lebih dari dua dekade setelah Bursa Efek Singapura dikorporatisasi dan terdaftar sebagai Bursa Singapura pada 1999, perlindungan investor di pusat keuangan ini masih rendah.
Hal ini, tambahnya, dikarenakan regulasi dan penegakan pasar modal di Singapura cenderung berpihak pada kepentingan bisnis dibandingkan dengan kepentingan investor, karyawan, dan konsumen.
“Bisa jadi soal sumber daya, bisa jadi kita belum menyiapkan kerangka regulasi dengan benar. Apakah pembagian tanggung jawab antara SGX RegCo (Singapore Exchange Regulation) dan MAS (Monetary Authority of Singapore) sudah benar?” kata Mak, dikutip dari The Business Times, Senin, 1 Januari 2024.
Investor melindungi diri sendiri
Meski ia mengatakan regulator telah meningkatkan tindakan penegakan hukum selama dua hingga tiga tahun terakhir, tapi masih belum ada perbaikan nyata dalam kemampuan investor melindungi diri mereka sendiri. Hal itu dengan menggunakan hak mereka mencari jalan keluar ketika perusahaan dan dewan direksi gagal melaksanakan kewajiban atau tugas mereka.
|Baca: Kunjungi Integrated Terminal Jakarta, Wamen BUMN Apresiasi Satgas Nataru Pertamina
“Seiring dengan terdaftarnya bursa saham dan menarik lebih banyak perusahaan, menurut saya kualitasnya menurun. Dan pada saat yang sama, perlindungan investor dan penegakan tata kelola perusahaan belum berjalan baik,” ujarnya.
Ini sebabnya ia memutuskan mengambil kesempatan untuk mengepalai pusat penelitian baru yang meneliti perlindungan investor di National University of Singapore Business School, di mana ia juga menjadi profesor akuntansi, setelah sumbangan yang cukup besar diberikan ke universitas tersebut.
|Baca: Pasar Modal Indonesia Optimisme Hadapi 2024
Dengan fokus pada bagaimana kebijakan dan praktik yang berkaitan dengan perlindungan investor dapat ditingkatkan, Mak akan meluncurkan studi perbandingan mengenai mekanisme perlindungan investor dan inovasi di berbagai pasar modal. Upaya itu sebagai salah satu proyek besar pertamanya sebagai direktur pendiri pusat tersebut.
|Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News