Media Asuransi, GLOBAL – Asuransi Siber, Kelautan, Kargo, dan Properti di Singapura dan Malaysia mengalami lonjakan pada 2024. Hal ini mencerminkan kemampuan perusahaan asuransi untuk beradaptasi dengan kebutuhan klien.
“Keberhasilan di pasar-pasar ini bergantung pada kemampuan perusahaan asuransi untuk menavigasi ketidakpastian, berinovasi, dan mengelola risiko yang muncul secara efektif,” ungkap studi Howden, dikutip dari laman Insurance Asia, Jumat, 8 Maret 2024.
Di Singapura, terdapat permintaan yang terus meningkat untuk perlindungan asuransi non-jiwa yang komprehensif. Hal tersebut didorong oleh upaya perusahaan untuk memitigasi risiko operasional di tengah volatilitas global. Perusahaan asuransi merespons dengan produk-produk inovatif yang memanfaatkan analisis dan teknologi canggih.
“Selain itu, posisi strategis Singapura sebagai pusat asuransi/reasuransi di Asia memperkuat potensinya sebagai landasan untuk ekspansi regional,” tulis laporan tersebut.
|Baca juga: Kinerja Asuransi Parametrik Diyakini Cemerlang di 2024
Namun, meningkatnya inflasi medis menjadi tantangan tersendiri, yang mendorong perusahaan asuransi untuk mendiversifikasi paket manfaat dengan fokus pada program kesehatan dan kebugaran.
“Meskipun pasar asuransi Singapura menawarkan peluang pertumbuhan yang substansial pada 2024, keberhasilan akan bergantung pada kemampuan perusahaan asuransi untuk menavigasi ketidakpastian ekonomi makro dan merespons secara dinamis terhadap kebutuhan klien yang terus berkembang,” kata laporan tersebut.
Di Malaysia, pasar asuransi non-jiwa mengalami pertumbuhan, didorong oleh sektor-sektor seperti teknologi dan energi terbarukan, didukung oleh kebijakan pemerintah yang mendukung digitalisasi dan keberlanjutan.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News