1
1

Persaingan Pasar Asuransi Properti di Asia Bakal Lebih Ketat

Ilustrasi. Foto: Freepik

Media Asuransi, GLOBAL – Kapasitas pasar asuransi properti di Asia mengalami peningkatan, namun diperkirakan ada persaingan yang lebih ketat untuk risiko-risiko yang diinginkan. Sebagai hasilnya, beberapa pasar masih menghadapi tantangan, seperti tarif yang di bawah tingkat teknis dan tingginya paparan terhadap bencana alam.

Dilansir dari laman Insurance Asia, Senin, 4 Maret 2024, kenaikan bisnis perpanjangan yang bersih mungkin berada pada kisaran stabil hingga lima persen, sementara risiko yang terkena kerugian atau terpapar bencana dapat mengalami kenaikan sebesar 20 persen atau bahkan lebih.

Gempa bumi baru-baru ini di semenanjung Noto, Jepang, diperkirakan memengaruhi syarat dan kondisi pasar asuransi, terutama untuk risiko gempa bumi yang memerlukan kapasitas internasional.

|Baca juga: Pasar Reasuransi Stabil, Lockton Ramal Tingkat Suku Bunga Positif Berlanjut di Semester I/2024

Kerugian yang diasuransikan dari gempa bumi ini diperkirakan mencapai US$6,4 miliar, dengan sekitar dua pertiga dari total kerugian berada pada sektor perumahan. Beberapa perusahaan asuransi bahkan telah menghentikan penulisan bisnis baru di wilayah-wilayah yang terkena dampak gempa bumi tersebut.

Meskipun kenaikan tarif di Taiwan pada akhir tahun mengalami perlambatan, namun masih tetap ada, dengan perpanjangan yang bersih tetap membutuhkan kenaikan sekitar lima persen. Perpanjangan dengan tingkat tunggal rendah berhasil dicapai melalui perubahan dalam syarat dan ketentuan kebijakan, seperti pengurangan cakupan atau peningkatan retensi.

Sementara itu, pasar asuransi Indonesia mengalami fluktuasi yang tinggi, dengan kenaikan tarif dua digit yang signifikan, terutama untuk risiko-risiko yang membutuhkan kapasitas luar negeri. Risiko yang terkena dampak kerugian mengalami kenaikan sekitar 50 persen, dengan penerapan nilai mandiri yang lebih tinggi dan sub-limit yang lebih besar.

Di Korea, bisnis secara historis banyak dikendalikan oleh konglomerat, menyebabkan polarisasi yang signifikan antara risiko-risiko yang dapat diserap di dalam negeri dan risiko yang membutuhkan kapasitas internasional.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Startup Jerman Jadi Incaran Investasi Modal Ventura
Next Post Astra Financial Siapkan Promo Menarik  di Pameran Mobil GIICOMVEC 2024
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or