1
1

Pertumbuhan Ekonomi Dunia Melambat, Ketidakpastian Pasar Keuangan Mereda

Ilustrasi Aktifitas Ekonomi. | Foto: Doc

Media Asuransi, JAKARTA – Bank Indonesia menilai pertumbuhan ekonomi dunia melambat, namun ketidakpastian pasar keuangan saat ini mereda. Ekonomi global diprakirakan tumbuh sebesar 3,0 persen pada 2023 dan melambat menjadi 2,8 persen pada 2024.

Ekonomi Amerika Serikat (AS) dan India tetap kuat didukung konsumsi rumah tangga dan investasi. Sementara itu, ekonomi China melambat seiring dengan tetap lemahnya konsumsi rumah tangga dan investasi sebagai dampak lanjutan dari pelemahan kinerja sektor properti, serta terbatasnya stimulus fiskal.

“Penurunan inflasi di negara maju, termasuk AS, berlanjut, meski masih berada di atas sasaran, sementara inflasi China menurun, dipengaruhi oleh pertumbuhan ekonomi yang melambat. kata Gubernur BI, Perry Warjiyo, dalam jumpa pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI secara hybrid, Rabu, 17 Januari 2024.

|Baca juga: BI Rate Tetap Dipertahankan Sebesar 6,00%

Siklus kenaikan suku bunga kebijakan moneter negara maju, termasuk Fed Funds Rate (FFR), diprakirakan telah berakhir. Meskipun masih bertahan tinggi pada semester I/2024, dengan kemungkinan akan mulai menurun pada semester II/2024.

Di sisi lain, yield obligasi pemerintah negara maju, termasuk US Treasury, menurun secara gradual tapi masih berada di level tinggi. Hal ini terjadi sejalan dengan premi risiko jangka panjang (term-premia) terkait besarnya pembiayaan fiskal dan utang pemerintah AS.

Sementara itu, tekanan penguatan nilai tukar dolar AS terhadap berbagai mata uang dunia juga berkurang. Perkembangan tersebut mendorong berlanjutnya aliran masuk modal asing dan mengurangi tekanan pelemahan nilai tukar di emerging market, termasuk Indonesia.

“Ke depan, beberapa risiko global tetap perlu dicermati karena dapat memengaruhi ketidakpastian perekonomian dunia. Risiko itu seperti berlanjutnya ketegangan geopolitik, pelemahan ekonomi di sejumlah negara utama, termasuk China, serta kepastian waktu dan besarnya penurunan suku bunga moneter negara maju, khususnya FFR,” tutur Perry Warjiyo.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Perlambatan Ekonomi Global Berpotensi Turunkan Kinerja Underwriting di Asuransi, Mengapa?
Next Post IHSG Sore Ambruk, 333 Saham Dapat Rapor Merah!
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or