Media Asuransi, JAKARTA – Badan Pusat Statistik melaporkan bahwa ekonomi Indonesia di kuartal III/2021 terhadap kuartal III/2020 mengalami pertumbuhan sebesar 3,51 persen year on year (yoy). Perekonomian Indonesia berdasarkan besaran Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga berlaku kuartal III/2021 mencapai Rp4.325,4 triliun atau atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp2.815,9 triliun.
“Secara tahunan (yoy) dari sisi produksi, lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial mengalami pertumbuhan tertinggi yakni sebesar 14,06 persen. Dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 29,16 persen,” kata Kepala BPS Margo Yuwono, dalam jumpa pers secara daring, Jumat, 5 November 2021.
Sementara itu, jika dilihat kuartal ke kuartal (quarter on quarter/qoq), ekonomi Indonesia di kuartal III/2021 terhadap kuartal sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 1,55 persen. Dari sisi produksi, lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 16,10 persen. Sementara dari sisi pengeluaran, komponen ekspor barang dan jasa mengalami pertumbuhan tertinggi sebesar 9,28 persen.
|Baca juga: Pemerintah Incar Pertumbuhan Ekonomi 5,5%, Ini Pokok-Pokok RAPBN 2022
Kepala BPS menjelaskan bahwa secara kumulatif, kuartal I/2021 – kuartal III/2021, jika dibandingkan dengan kuartal I/2020 – kuartal III/2020, ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 3,24 persen (c-to-c). Dari sisi produksi, pertumbuhan terbesar terjadi pada lapangan usaha jasa kesehatan dan kegiatan sosial sebesar 9,81 persen. “Sementara dari sisi pengeluaran semua komponen tumbuh, pertumbuhan tertinggi terjadi pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 22,23 persen,” kata Margo.
Dia tambahkan, pertumbuhan ekonomi secaratahunan pada kuartal III/2021 mengalami peningkatan di hamper seluruh wilayah, kecuali kelompok di Pulau Bali dan Nusa Tenggara yang mengalami kontraksi pertumbuhan 0,09 persen. Namun, Pulau Jawa dengan kontribusi sebesar 57,55 persen mencatat pertumbuhan sebesar 3,03 persen.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News