Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan asuransi China meningkatkan upaya penggalangan dana mereka di paruh pertama di tengah lingkungan peraturan yang semakin ketat, mengumpulkan CNY80,6 miliar atau US$11,2 miliar sepanjang tahun ini, yang melampaui CNY54 miliar yang terkumpul sepanjang tahun 2022.
Dilansir dalam laman Yicai Global, hingga kemarin 10 perusahaan asuransi telah mengumpulkan CNY18,7 miliar melalui peningkatan modal, dan 11 lainnya membelokkan CNY61,9 miliar melalui penjualan obligasi untuk memanfaatkan biaya penerbitan yang lebih rendah, Yicai Global menghitung dari statistik resmi yang tidak lengkap, termasuk beberapa dari National Administration of Regulasi Keuangan.
|Baca juga: Hong Kong Dinilai Akan Jadi Pusat Asuransi Internasional, Apa Sebabnya?
Berbeda dengan tahun sebelumnya, ketika sebagian besar dana berasal dari penerbitan saham baru, sekitar 80 persen dana yang dihimpun oleh perusahaan asuransi pada tahun 2023 berasal dari obligasi karena suku bunga pasar yang lebih rendah telah menurunkan biaya penerbitan dibandingkan dengan dua tahun terakhir.
Mengumpulkan dana melalui peningkatan modal tidak menambah utang, tetapi sulit dipertahankan, tambah analis. Dengan penurunan biaya penerbitan obligasi, beberapa perusahaan asuransi memilih untuk menebus obligasi yang ada di awal semester pertama dan menggantinya dengan tagihan berbunga baru yang lebih rendah, sehingga meningkatkan penerbitan utang, tambah analis.
Para analis mencatat bahwa penanggung telah memusatkan upaya mereka untuk mengumpulkan uang guna menambah modal dan meningkatkan solvabilitas tahun ini. Kebutuhan untuk menambah permodalan mereka menjadi lebih mendesak dibanding dua tahun terakhir karena regulasi industri yang lebih ketat sejak awal tahun lalu.
Di bawah sistem baru, rasio solvabilitas komprehensif rata-rata di perusahaan asuransi China turun menjadi 190,3 persen pada akhir kuartal pertama dari 196 pada akhir tahun lalu dan 224,2 persen pada akhir kuartal pertama 2022, menurut data dari pengatur.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News