Media Asuransi, GLOBAL – Pengacara bisnis penyewaan dan manajemen pesawat Carlyle Aviation Partners, Steven C Marks, bersurat kepada Kantor Asuransi Federal (FIO) di Departemen Keuangan AS menyampaikan keprihatinan besar yang berasal dari klaim asuransi Carlyle dan sektor penerbangan yang lebih luas menyusul invasi Rusia ke Ukraina.
Di luar klaim Carlyle, surat tersebut berusaha menyoroti masalah yang lebih luas yang dihadapi pasar, dengan ancaman kebangkrutan perusahaan asuransi yang dikatakan membayangi mengingat total volume dan nilai klaim. Surat tersebut juga mengungkapkan keprihatinan atas dugaan strategi perusahaan asuransi untuk menunda pembayaran tanpa batas waktu.
|Baca: Indonesia Re Gelar CEO Forum 2024: Digitalisasi Asuransi Adalah Keharusan
“Kami memiliki informasi yang mengindikasikan bahwa penolakan perusahaan asuransi untuk membayar klaim tidak dimotivasi semata-mata atau terutama oleh manfaat dari klaim, yang sejujurnya tidak dalam perselisihan yang masuk akal,” ujar Marks, dikutip dari Insurance Business, Jumat, 1 Maret 2024.
Sebaliknya, lanjut Marks, telah dilaporkan secara luas bahwa klaim Carlyle adalah salah satu dari banyak klaim serupa di seluruh dunia, yang membuat perusahaan asuransi penerbangan yang berbasis di London itu mengalami kerugian miliaran dolar.
“Kami juga memiliki informasi yang mengindikasikan bahwa tak lama setelah invasi Rusia ke Ukraina, perusahaan-perusahaan asuransi secara kolektif memutuskan untuk melindungi kepentingan mereka sendiri dengan menunda pembayaran klaim-klaim yang berhubungan dengan Rusia tanpa batas waktu,” tuturnya.
“Singkatnya, klaim Carlyle adalah bagian dari fenomena yang lebih luas dengan implikasi yang luas di seluruh pasar asuransi penerbangan,” tambahnya.
Dengan latar belakang ini, Marks prihatin, khususnya tentang apakah perusahaan asuransi Carlyle telah mencadangkan dana yang cukup untuk kerugian Carlyle dan kerugian terkait Rusia lainnya, yang cukup untuk memastikan solvabilitas mereka jika mereka membayar klaim Carlyle, seperti yang diwajibkan oleh kontrak.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News