1
1

Perusahaan Inggris Temukan Sumber Minyak dan Gas di Aceh

Ilustrasi. | Foto: Ist

Media Asuransi, JAKARTA – Perusahaan asing lebih tepatnya perusahaan minyak dan gas bumi (migas) asal Inggris yakni Premier Oil berhasil menemukan ‘harta karun’ migas di Blok Andaman II yang terletak di 150 km lepas pantai Aceh menemukan cadangan minyak dan gas bumi.

Penemuan ‘harta karun’ migas tersebut diperoleh setelah perusahaan asal Inggris itu menyelesaikan pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1 pada kedalaman air 4.245 kaki. Sumur di bor secara vertikal total pada kedalaman 13.818 kaki di bawah laut.

Baca juga: Sindir Banyak Startup Bangkrut, Kini Malah Tesla PHK dan Tutup Kantor

Berdasarkan pengujian, sumur mengalirkan gas sebesar 27 juta kaki kubik per hari (MMSCFD) dan 1.884 barel kondensat per hari (BOPD). Premier Oil Andaman Ltd akan segera melakukan studi evaluasi post drill untuk menentukan langkah eksplorasi selanjutnya dalam usaha mengkomersialisasikan penemuan ini di lepas pantai cekungan Sumatera Utara.

Deputi Perencanaan SKK Migas, Benny Lubiantara, menyampaikan apresiasi kepada jajaran SKK Migas terkait dan Premier Oil atas kerja keras dan sinergi yang dilakukan. Sehingga cadangan minyak dan gas bumi di Blok Andaman II berhasil ditemukan.

“Penemuan ini tidak hanya kabar yang menggembirakan bagi Premier Oil sebagai operator, tetapi juga bagi industri hulu migas secara keseluruhan karena akan memberikan kontribusi bagi upaya pencapaian target 2030 yaitu produksi minyak 1 juta BOPD dan gas 12 miliar kaki kubik feet per hari (BSCFD),” ujar Benny dalam keterangan tertulis, Senin, 11 Juli 2022.

Baca juga: Harga Broiler Menguat, Mirae Jagokan CPIN dan JPFA

Menurut Benny membaiknya harga minyak dunia di akhir tahun 2021 yang lalu disikapi SKK Migas dan KKKS untuk melakukan program kerja yang lebih agresif dan masif, termasuk program pengeboran sumur eksplorasi. Adapun komitmen pengeboran eksplorasi yang lebih masif terlihat dari program pengeboran sumur eksplorasi di tahun 2022 yang mencapai 42 sumur atau tinggi dibandingkan realisasi pengeboran sumur eksplorasi tahun 2021 yang sebanyak 28 sumur.

Lebih lanjut, SKK Migas di masa mendatang akan mendorong Premier Oil untuk melakukan pengeboran di struktur lain di Blok Andaman yang memiliki sejumlah struktur serupa.

“Setelah penemuan dari pengeboran sumur Timpan-1 yang dilakukan pada satu struktur, saya mendapatkan laporan Premier Oil akan fokus pada struktur-struktur di area barat yang memiliki play yang sama dengan yang discovery sekarang ini. Ini adalah kabar yang menggembirakan, dan optimis ke depannya akan ditemukan lagi cadangan migas di blok ini,” imbuh Benny.

Adapun eksplorasi di offshore Aceh sendiri sebenarnya telah berakhir di tahun 2012 atau 10 tahun yang lalu, namun Premier Oil kembali melakukan eksplorasi setelah melihat potensi yang sangat baik di blok Andaman II.

Seiring dengan akan dimulainya pembahasan work, program & budget (WPnB) tahun 2023, maka SKK Migas akan mendorong Premier Oil untuk kembali melakukan investasi di blok ini, agar dapat ditemukan discovery di masa mendatang.

“Blok Andaman dekat dengan infrastruktur migas sehingga setiap penemuan di blok ini akan lebih cepat untuk dapat dilakukan komersialisasi. Mudah-mudahan kedepannya dapat menghidupkan kembali infrastruktur migas di Arun Aceh,” terang Benny.

Untuk penemuan hasil pengeboran sumur eksplorasi Timpan-1, SKK Migas segera melakukan koordinasi dengan KKKS Premier Oil agar temuan yang ada dapat segera ditindaklanjuti dalam upaya mengkomersialisasikan temuan ini sehingga akan berdampak positif bagi peningkatan produksi migas nasional.

Momentum harga minyak dunia yang tinggi dan diprediksikan akan berlangsung dalam waktu yang lama, akan membantu meningkatkan keekonomian dalam pengembangan proyek di hulu migas, sehingga kesempatan ini sudah seharusnya dapat ditindaklanjuti oleh Premier Oil dengan segera melakukan plan of development (POD) atas hasil penemuan tersebut,” kata Benny.

Penemuan oleh KKKS Premier Oil yang merupakan anak usaha Harbour Energy, salah satu perusahaan migas dunia negara Inggris yang memiliki participating interest sebesar 40% sekaligus menjadi operator, bp 30% dan Mubadala Petroleum 30% menunjukkan bahwa potensi hulu migas di Indonesia masih menarik bagi investor asing. Aha

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Sindir Banyak Startup Bangkrut, Kini Malah Tesla PHK dan Tutup Kantor
Next Post Inflasi AS Hampir Tembus Dua Digit, The Fed Agresif Naikkan Suku Bunga

Member Login

or