Media Asuransi – Perusahaan pertambangan mineral nikel PT PAM Mineral Tbk (NICL) hari ini mencatatkan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Perseroan melepas sejumlah 2 miliar saham kepada publik atau setara 20,7% dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan, dengan harga Rp100 per saham.
Perseroan menunjuk PT Danatama Makmur Sekuritas selaku Penjamin Pelaksana Emisi (Underwriter). NICL merupakan perusahaan pertambangan nikel yang berdiri sejak 2008. PAM Mineral memiliki dua wilayah operasional, yakni di Sulawesi Tenggara Desa Lameruru Kecamatan Langgikima Kabupaten Konawe Utara dan Desa Laroenai Kecamatan Bungku Pesisir Sulawesi Tengah.
Komposisi pemegang saham NICL sebelum penawaran umum terdiri atas PT Pam Metalindo sebesar 60% dan PT Artha Perdana Investama sebesar 40%. Direktur Utama PAM Mineral, Ruddy Tjanaka, menjelaskan bahwa langkah perusahaan masuk ke bursa melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk menjadi lebih baik lagi. Ruddy menyatakan optimistis dengan prospek bisnis pertambangan mineral nikel yang dijalankan perseroan saat ini.
Baca juga: Di Tengah Isu Akuisisi, Gudang Garam Bagikan Dividen Rp5 Triliun
“Jumlah pasokan nikel yang terbatas karena permintaan yang semakin meningkat dari industri kendaraan listrik (Electric Vehicle/EV)). Market share untuk kendaran listrik (EV) yang akan meningkat dari 2,5% pada tahun 2019 menjadi 10% pada tahun 2025. Market share untuk industry EV diprediksikan akan meningkat menjadi 28% di tahun 2030 dan 58% di tahun 2040,” ungkap Ruddy.
Pada tahun 2019, konsumsi nikel untuk bahan baku baterai mencapai 7% dari total konsumsi global. Diperkirakan pada tahun 2022, permintaan nikel akan melebihi pasokan (supply) yang ada. Potensi yang besar bagi perseroan untuk bertumbuh mengingat saat ini baru sebagian kecil dari area yang dieksploitasi.
Bersamaan dengan penawaran umum saham ini, perseroan juga menerbitkan Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi calon investor yang membeli saham dalam Penawaran Umum Perseroan ini. Setiap pemegang 10 saham baru perseroan berhak memperoleh 13 waran dimana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru perseroan yang dikeluarkan dalam portapel.
Baca juga: MNC Studios International (MSIN) Akhirnya Ungkap Proyek Movieland
Waran yang diterbitkan mempunyai jangka waktu selama 2 tahun. Dana hasil pelaksanaan Warran Seri I akan digunakan untuk penambahan modal kerja. Saham NICL mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) hingga 48 kali. Dari aksi korporasi ini, perseroan akan menerima dana segar sebesar Rp200 miliar. Dana yang diraih perseroan dari IPO ini setelah dikurangi biaya emisi, menjadi sekitar Rp72 miliar.
Dana tersebut akan dipergunakan untuk pengembangan usaha perseroan dan anak perusahaan, IBM, yakni sebesar 30% untuk eksplorasi penambahan cadangan bijih nikel di area blok kerja perseroan dan sekitar 70% akan dipergunakan oleh Entitas Anak, PT Indrabakti Mustika (IBM).
Kedua pengembangan usaha itu direncanakan dimulai pada paruh kedua 2021. Sementara itu, sisanya akan digunakan sebagai modal kerja (working capital) untuk operasional perseroan, anak perusahaan, IBM, yakni sebesar 72% untuk modal kerja untuk operasional perseroan dan sebesar 28% untuk modal kerja untuk operasional Entitas Anak, IBM. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
DBS: Hong Kong Jadi Investor Asing Paling Strategis dan Konsisten untuk Indonesia
Selasa, 24 Juni 2025Graha Layar Prima (BLTZ) Raih Pinjaman Rp264 Miliar dari Bank KB Bukopin
Selasa, 24 Juni 2025Petani Plasma Binaan Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) Raih KUR dari BNI
Selasa, 24 Juni 2025
