Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan teknologi terbesar di China mulai melirik ke chip buatan dalam negeri karena mereka berjuang menghadapi persediaan prosesor Nvidia yang semakin menipis dan pengetatan kontrol ekspor Amerika Serikat, demikian Financial Times melaporkan pada Sabtu, 31 Mei 2025.
Alibaba, Tencent, dan Baidu termasuk di antara perusahaan yang mulai menguji semikonduktor alternatif untuk memenuhi permintaan domestik yang terus meningkat akan AI, kata laporan itu, mengutip para eksekutif industri.
Para eksekutif industri mengatakan bahwa mereka memiliki cukup stok chip AI Nvidia saat ini untuk memastikan bahwa pengembangan AI akan terus berlanjut tanpa hambatan hingga awal tahun 2026.
Namun, banyak yang sudah mencari alternatif, terutama mengingat ketidakpastian tentang bagaimana pengganti H20, B20, dan pesaingnya dari AMD, Radeon AI PRO R9700, akan berkinerja. Itu karena kedua perusahaan harus mengganti memori HBM dengan bandwidth yang lebih tinggi dengan memori GDDR7 untuk mematuhi aturan Washington.
Meskipun chip AI China masih tertinggal dari Nvidia, penelitian dan pengembangan mereka telah membuat langkah maju yang luar biasa. Hanya beberapa tahun yang lalu, semikonduktor buatan China tertinggal sekitar satu atau dua dekade dari teknologi AS. Namun saat ini, beberapa perusahaan teknologi China kini dapat membuat chip yang hanya tertinggal satu generasi, seperti GPU Lisuan G100.
Larangan inilah yang secara khusus telah memacu teknologi AI China, karena baik Beijing maupun sektor swasta China pada umumnya menyadari ancaman jika hanya mengandalkan chip buatan Amerika untuk daya pemrosesan AI mereka.
Namun, transisi dari Nvidia ke chip buatan China menghadapi tantangan operasional yang signifikan dan potensi penundaan dalam pengembangan. Kini beberapa perusahaan bahkan mulai mempertimbangkan strategi hibrida, menggunakan chip Nvidia untuk pelatihan model AI dan chip domestik untuk inferensi untuk mengatasi masalah tersebut.
Selain Huawei, pemain lokal lainnya seperti Cambricon dan Hygon juga sedang dievaluasi sebagai alternatif. Sementara itu, Baidu dan Alibaba terus mengembangkan desain chip mereka sendiri untuk memenuhi permintaan AI yang terus meningkat.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News