Media Asuransi, GLOBAL – Perdana Menteri China Li Qiang mengatakan kepada para eksekutif bisnis di Beijing pada hari Minggu di Forum Pembangunan China, bahwa negara itu akan mendorong globalisasi ekonomi meskipun ada “fragmentasi” atau upaya memecah globalisasi, mengacu kepada kekacauan perdagangan yang dipicu oleh kebijakan tarif impor Presiden AS Donald Trump.
Forum Pembangunan China diadakan setelah berminggu-minggu Trump memberlakukan beberapa putaran tarif pada barang-barang dari negara itu, yang mengancam jalur vital karena tantangan ekonomi terus berlanjut.
|Baca juga: China Kian Serius Kebut Pertumbuhan Ekonomi yang Ramah Lingkungan, Ini Buktinya!
Para pemimpin China telah berupaya mengarahkan ekonomi yang goyah ke jalur yang lebih stabil sejak berakhirnya pandemi, khususnya dengan meningkatkan konsumsi.
Mereka sekarang juga berusaha untuk menegaskan peran negara sebagai pembela setia sistem ekonomi multilateral, karena Trump melancarkan perang tarif dengan mitra dagang utama AS termasuk China, Kanada, dan Meksiko.
“China akan berdiri teguh di sisi sejarah yang benar, yaitu keadilan dan kejujuran, dan bertindak dengan cara yang benar di tengah masa sulit saat ini,” kata Perdana Menteri Li Qiang.
Pidato Li disampaikan pada pembukaan forum tahunan, yang tahun ini dihadiri oleh para pemimpin bisnis terkemuka termasuk CEO Apple Tim Cook.
Negara akan “berpegang pada arah globalisasi ekonomi yang benar, mempraktikkan multilateralisme sejati, dan berusaha menjadi kekuatan untuk stabilitas dan kepastian”, janji Li.
Dan dalam referensi yang jelas terhadap perang dagang baru yang dipicu oleh Trump, ia menambahkan: “hari ini, fragmentasi ekonomi global semakin meningkat”, sementara “ketidakstabilan dan ketidakpastian meningkat”.
Beijing dalam beberapa minggu terakhir telah menyatakan sikap terbuka untuk terlibat dengan Trump dalam pembicaraan perdagangan.
Senator AS Steve Daines pada Minggu sore bertemu dengan Li selama kunjungan ke Beijing yang dipandang sebagai upaya untuk meredakan hubungan yang tegang antara kedua negara.
Datang bersama politisi Partai Republik Montana untuk berunding di Balai Agung Rakyat Beijing yang megah adalah para CEO dari perusahaan-perusahaan besar termasuk FedEx, Pfizer, dan Qualcomm.
Keterlibatan Daines dengan para pemimpin China juga termasuk pertemuan pada hari Sabtu dengan Wakil Perdana Menteri He Lifeng, penasihat dekat Presiden Xi Jinping dalam masalah ekonomi.
Diskusi di Beijing diharapkan sebagian besar berfokus pada aliran obat bius mematikan fentanil dan bahan kimia prekursornya dari China ke Amerika Serikat.
Editor: Irdiya Setiawan
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News