Kepala Divisi Indonesia Eximbank Institute (IEB Institute LPEI, Rini Satriani, mengatakan bahwa kawasan Eropa Tengah dan Timur merupakan pasar potensial produk ekspor Indonesia, dengan jumlah penduduk lebih dari 410 juta jiwa dan pendapatan per-kapita rata-rata di atas USD10 ribu. “Ini kesempatan buat kita,” tuturnya, Selasa, 25 Oktober 2022.
|Baca juga: Pemerintah Akselerasi Kemudahan Proses Perizinan Ekspor dan Impor
Dalam sebuah pernyataan resminya, disitu disebutkqn bahwa dalam sebuah buku yang disusun oleh Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Warsawa ini mengharapkan adanya peningkatan kerja sama bilateral Indonesia dan Polandia.
Rini juga mengungkapkan jikalau Polandia merupakan tujuan ekspor terbesar Indonesia untuk Kawasan Eropa Tengah dan Timur dengan total nilai ekspor tahun 2021 sebesar USD654,6 juta naik 48,40% (yoy) dan Januari-Agustus 2022 sebesar USD662,30 naik 54,13% (yoy).
“Kemudian pada bulan Januari hingga Agustus 2022 sebesar USD662,30 atau naik 54,13 persen,” ujar Rini.
Beberapa produk Indonesia yang diminati di Polandia diantaranya mie instan, permen kopi, batik, furnitur, kopi dan sawit. Dan hal ini menjadi tantangan bagi para eksportir, tentunya kedepan akan ada peluang fan risiko yang harus dihadapi dan diidentifikasi secara komprehensif.
“Memasuki pasar baru, tentunya ini merupakan tantangan bagi eksportir. Peluang dan risiko negara tujuan ekspor harus diidentifikasi secara komprehensif. Tapi saya yakin para eksportir kita mampu melakukan itu,” tuturnya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News