Media Asuransi, JAKARTA – Fitch Ratings telah mengafirmasi Issuer Default Rating (IDR) Jangka Panjang Mata Uang Asing dan Lokal perusahaan properti Indonesia PT Lippo Karawaci Tbk di ‘B-‘ dengan Outlook Stabil.
Pada saat yang sama, Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang Lippo di ‘BBB-(idn)’ dengan Outlook Stabil.
Melalui keterangan resminya, Fitch menjelaskan bahwa afirmasi dan Outlook Stabil ini merefleksikan prapenjualan Lippo yang meningkat dan penurunan beban sehingga memperkecil estimasi kami atas gap arus kas bebas pada tingkat induk standalone ke sekitar IDR1 triliun di 2021, atau 8% dari utang kotor. Hal ini sesuai dengan proyeksi Fitch.
“Kami memperkirakan gap arus kas bebas untuk terus turun di 12-18 bulan mendatang, dengan sekitar setengah dari gap di 2022 terdiri dari beban one-off dari peninggalan proyek hunian tingkat tinggi.”
| Baca juga: Moody’s Revisi Outlook Lippo Karawaci (LPKR) Jadi Positif
Namun, keadaan inflasi akhir-akhir ini dan tingginya harga komoditas yang mempengaruhi beban konstruksi memberikan risiko penurunan dari estimasi Fitch atas arus kas bebas. Aksi pemeringkatan positif akan tergantung kepada kemampuan Lippo untuk mencapai dan mempertahankan arus kas bebas yang netral.
Peringkat Nasional ‘BBB’ menunjukkan tingkat risiko gagal bayar yang moderat relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.
Fitch memperkirakan gap arus kas bebas Lippo untuk mengecil ke sekitar IDR750 miliar, atau 6% dari utang kotor, di 2022. Jumlah ini termasuk beban one-off tertangguhkan sebesar IDR425 miliar dari proyek peninggalan, dan membuat gap turun hingga setengahnya ke sekitar IDR400 miliar, atau 3% dari utang kotor, di 2023.
Namun, kondisi inflasi memberikan risiko untuk perbaikan ini. Fitch memperkirakan gap arus kas bebas perusahaan untuk turun ke IDR1 triliun di 2021, dari IDR4 triliun di 2020, karena beban konstruksi yang lebih rendah setelah penyelesaian proyek peninggalan hunian tingkat tinggi, dan naiknya prapenjualan.
Perbaikan berlanjutan dari arus kas bebas juga akan ditopang oleh dukungan sewa yang lebih rendah ke First REIT, setelah restrukturisasi dari perjanjiannya dengan Lippo, begitu juga ke Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIRT, B+/Negatif), setelah arus kas pusat perbelanjaan yang lebih baik dan dukungan sewa kepada beberapa pusat perbelanjaan yang berakhir di 2022.
“Estimasi arus kas bebas kami memperhitungkan pendapatan dividen agregat dari anak-anak perusahaan terbuka utama dari Lippo – LMIRT, PT Lippo Cikarang Tbk dan PT Siloam International Hospitals Tbk – sebesar sekitar IDR400 miliar-450 miliar dalam dua tahun mendatang, karena kinerja operasional yang lebih kuat.”
| Baca juga: Fitch Afirmasi Peringkat Serasi Autoraya AA Stabil
Kapasitas Lippo untuk memperbaiki arus kas bebas tergantung pada kemampuannya untuk memutuskan harga atas produk baru dan mengendalikan beban dalam kondisi inflasi saat ini. Kemampuannya untuk mengeksekusi penjualan cepat dari proyek peninggalan juga akan mempengaruhi pengumpulan kas di 2022-2023, karena proyek ini secara bertahap menjadi penjualan tanpa biaya.
Lippo berencana untuk memperkenalkan prapenjualan apartemen mid-rise tahun ini, yang akan menurunkan bauran rumah tapak terjangkau ke sekitar 50%. Fitch memperkirakan rumah mid-rise ini akan memiliki margin lebih kecil dari rumah tapak, terutama di tahun pertama, yang ditekan oleh beban promosi dan penjualan.
“Kami memperkirakan prapenjualan Lippo pada tingkat induk standalone untuk tetap stabil di IDR3,3 triliun di 2022, tidak termasuk penjualan tanah yang direncakan sebesar IDR500 miliar, dan akan membaik ke IDR3,5 triliun di 2023.”
Hal ini akan didukung oleh perbaikan berlanjut atas kegiatan ekonomi karena tekanan pandemi Covid-19 mereda, meskipun hal ini diimbangi oleh ancaman inflasi yang naik dan suku bunga yang lebih tinggi. Prapenjualan, tidak termasuk penjualan tanah, naik dua kali lipat ke IDR3,6 triliun di 2021, yang menunjukkan kemampuan Lippo untuk mengalihkan baruan produknya untuk memenuhi permintaan yang berubah.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News