Media Asuransi, GLOBAL – Laporan Global Insurance Market Insights Aon Kuartal III/2025 mengungkapkan pasar asuransi global saat ini lagi berada di kondisi terbaik bagi para pembeli. Premi di banyak lini turun sampai dua digit, kapasitas makin besar, dan cakupan perlindungan juga makin luas.
Meski demikian, Aon mengingatkan, kondisi baik ini mungkin tidak bertahan lama karena pasar masih terpecah, tren kerugian terus meningkat, dan beberapa risiko makin sulit diprediksi.
“Kompetisi memang membuat harga turun dan perlindungan makin luas, tapi volatilitas di properti, siber, dan casualty di AS tetap jadi perhatian,” kata CEO Commercial Risk Solutions Aon Joe Peiser, dikutip dari Insurance Asia, Jumat, 7 November 2025.
Penurunan tarif terbesar terjadi pada lini properti, siber, dan Directors and Officers (D&O) di banyak negara, termasuk AS, Inggris, Eropa, Korea, Australia, dan Amerika Latin. Kapasitas ikut bertambah karena banyak perusahaan asuransi yang berekspansi dan pemain baru yang masuk, sehingga sejumlah risiko unggulan sampai kelebihan penawaran.
Di sisi lain, perusahaan asuransi masih berhati-hati untuk lini yang berisiko tinggi, seperti yang rentan bencana atau historisnya banyak klaim. Properti dan siber jadi lini dengan penurunan harga terdalam, sementara casualty turun lebih kecil. Khusus di AS, lini casualty masih terbebani biaya litigasi yang terus naik.
Berbeda dari tren umum, tarif asuransi kendaraan justru naik secara global karena meningkatnya biaya perbaikan dan jumlah klaim. Aon mencatat tingkat keparahan dan frekuensi kerugian masih naik di properti, siber, dan casualty AS. Penurunan harga di properti juga disebut sebagai ‘koreksi harga’, bukan tanda pasar berubah secara fundamental.
Secara regional, APAC, EMEA, dan Amerika Latin mencatat kondisi pasar yang melunak dengan kapasitas kuat untuk risiko yang dikelola dengan baik. Sementara itu, AS dan Jepang justru menghadapi kondisi lebih ketat di lini casualty dan properti.
Lini siber tetap jadi risiko utama dunia karena klaim terus meningkat dan paparan sistemik makin besar. Aon juga menyoroti dampak perubahan iklim, gangguan rantai pasok, dan kondisi geopolitik yang ikut mendorong tingginya ketidakpastian.
Aon menyebut ada empat faktor besar yang membentuk risiko global saat ini, yakni perdagangan, teknologi, cuaca, dan tenaga kerja. Perusahaan diimbau memanfaatkan penurunan tarif saat ini untuk menambah perlindungan dan memperkuat strategi manajemen risiko jangka panjang.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
