Media Asuransi, JAKARTA – Swiss Re memperkirakan nominal total premi asuransi global akan melampaui angka US$7 triliun atau level tertinggi baru pada tahun 2022, tumbuh 6,1% baik untuk premi asuransi jiwa maupun asuransi umum.
Dikutip dari laporan terbaru Sigma kuartal IV/2022, perkiraan tersebut didasarkan pada pemulihan pasar yang kuat dari posisi terendah yang disebabkan oleh pandemi, berlanjutnya hardening tarif di asuransi umum, dan pertumbuhan premi yang lebih kuat di pasar negeri berkembang.
Kepala Ekonom Grup Swiss Re, Jerome Jean Haegeli, mengatakan bahwa asuransi tetap menjadi industri yang berkembang dan mencapai angka US$7 triliun untuk premi global yang menjadi tonggak sejarah. “Namun, ini bukan masa yang mudah dan perusahaan asuransi perlu mengawasi inflasi dan pertumbuhan ekonomi,” jelasnya.
|Baca juga: Selama Mei 2022, Premi Asuransi Jiwa Bertambah Rp9,4 triliun dan Premi Asuransi Umum Bertambah Rp13,1 Triliun
Dampak inflasi dinilai akan terlihat pada kenaikan biaya klaim yang sebagian besar dialami oleh asuransi umum karena manfaat polis sudah ditentukan sejak awal. Lini bisnis motor dan liability diperkirakan akan terkena dampak paling cepat. Asuransi motor dan general liability juga akan terpengaruh dengan inflasi yang akan mempengaruhi klaim cidera tubuh.
Di non-jiwa, Swiss Re berharap nilai eksposur inflasi dan hardening tarif akan mendorong pertumbuhan premi global. Lini komersial (termasuk kompensasi pekerja) akan terus berkembang lebih dari lini pribadi (termasuk kesehatan). Swiss Re memperkirakan kenaikan 1,1% dalam premi komersial pada tahun 2022, dan kenaikan 3,1% pada tahun 2023, didukung oleh hardening tarif. Premi asuransi lini pribadi akan meningkat sekitar 0,5% pada tahun 2022, terutama karena stagnasi di pasar maju.
Di asuransi jiwa, Swiss Re memperkirakan bahwa premi global akan berkontraksi sedikit sebesar 0,2% secara riil pada tahun 2022. Premi saving plan, yang mewakili lebih dari tiga perempat sektor asuransi jiwa, kemungkinan akan mengalami kondisi pasar keuangan yang bergejolak dan penurunan pendapatan yang dapat dibelanjakan. Peningkatan kesadaran risiko akan terus mendukung permintaan produk perlindungan jiwa.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News