1
1

Premi Asuransi Jiwa Singapura Diperkirakan Tembus US$77 Miliar pada 2027

Ilustrasi Perekonomian Singaputa. | Foto: Ist

Media Asuransi, GLOBAL – Perusahaan data dan analitik terkemuka GlobalData memperkirakan industri asuransi jiwa Singapura akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 9,8% dari SGD62,9 miliar (US$47,2 miliar) pada tahun 2022 menjadi SGD100,4 miliar (US$77,0 miliar) pada tahun 2027 dalam hal premi bruto (GWP).

Menurut database Asuransi GlobalData, industri asuransi jiwa Singapura tumbuh sebesar 13,3% pada tahun 2022 dan diproyeksikan tumbuh sebesar 10,9% pada tahun 2023. Pertumbuhan tersebut akan didorong oleh meningkatnya kesadaran mengenai perencanaan keuangan pascapandemi, yang menyebabkan kenaikan permintaan untuk produk perlindungan seperti asuransi berjangka dan seumur hidup.

Shabbir Ansari, Analis Asuransi Senior di GlobalData, mengatakan bahwa industri asuransi jiwa Singapura telah menunjukkan ketahanan dan mencatat pertumbuhan tercepatnya dalam beberapa tahun terakhir meskipun terjadi pandemi. 

|Baca juga: Premi Asuransi Umum Singapura 2022 Tumbuh 15 Persen

Setelah menyaksikan pertumbuhan tinggi masing-masing sebesar 18,0% dan 21,6% pada tahun 2020 dan 2021, pertumbuhan industri diperkirakan akan melambat mulai tahun 2022 dan seterusnya karena pertumbuhan ekonomi yang melambat, kenaikan inflasi, dan ketidakpastian geopolitik global.”

Asuransi jiwa seumur hidup adalah segmen terbesar dalam pasar asuransi jiwa Singapura, dengan pangsa 50,3% dari GWP pada tahun 2022. Permintaan asuransi jiwa seumur hidup didorong oleh kesadaran yang disebabkan oleh pandemi akan perlunya perlindungan finansial dari ancaman yang mengancam jiwa, kejadian dan penyakit. Asuransi seumur hidup diharapkan tumbuh pada CAGR 10,0% selama 2022-2027.

Ansari melanjutkan sebagian besar premi seumur hidup di Singapura berasal dari polis premi tunggal, didorong oleh populasi orang kaya yang besar. Singapura memiliki salah satu konsentrasi individu bernilai tinggi (HNWI) terbesar. “Pangsa polis premi tunggal dalam keseluruhan GWP asuransi jiwa telah meningkat dari 32,3% pada 2019 menjadi 49,7% pada 2022,” jelasnya.

Asuransi dwiguna menyumbang 33,1% bagian dari keseluruhan GWP jiwa pada tahun 2022. Polis dwiguna non-linked adalah produk asuransi pilihan di Singapura karena memberikan jaminan pengembalian bersama dengan perlindungan asuransi jiwa. Asuransi dwiguna non-linked menyumbang lebih dari 80% dari total GWP dwiguna pada tahun 2022.

Ansari menambahkan agar dapat bersaing dengan produk perbankan yang menawarkan suku bunga tabungan dan deposito yang menarik, pihak asuransi melakukan inovasi penawaran produk untuk meningkatkan penjualan. “Misalnya, perusahaan asuransi menawarkan program dwiguna jangka pendek dengan jangka waktu jatuh tempo antara 2-6 tahun, yang menjadikan produk ini pilihan yang menarik untuk jaminan pengembalian. Asuransi dwiguna diharapkan tumbuh pada CAGR 10,8% selama 2022-2027.”

Asuransi Kecelakaan dan Kesehatan Pribadi (PA&H) menyumbang 8,6% dari keseluruhan GWP kehidupan pada tahun 2022. Kenaikan biaya perawatan kesehatan, yang diperkirakan akan meningkat sebesar 9% pada tahun 2023, dan meningkatnya kesadaran kesehatan telah mendorong permintaan akan asuransi kesehatan swasta. di Singapura. Asuransi PA&H diharapkan tumbuh pada CAGR sebesar 5,3% selama 2022-2027.

Term life serta asuransi jiwa dan anuitas lainnya menyumbang 8,0% sisa bagian dari GWP asuransi jiwa pada tahun 2022.

Ansari menyimpulkan industri asuransi jiwa Singapura diperkirakan akan mengalami pertumbuhan yang kuat selama lima tahun ke depan, didukung oleh peningkatan kesadaran akan perlindungan finansial, inovasi produk, dan pertumbuhan populasi yang makmur di negara tersebut.

 

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Penuhi Modal Inti Minimum, Outlook Bank Capital Dinaikkan Jadi Stabil
Next Post BI Perkirakan Perbaikan Skonomi Dunia Berlanjut, Domestik Tetap Kuat

Member Login

or