1
1

Premi Asuransi Umum Indonesia Diprediksi Tumbuh 11,3%

Karyawan sedang melintas di depan papan logo-logo perusahaan asuransi umum di Kantor AAUI. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi, GLOBAL – GlobalData memperkirakan industri asuransi umum Indonesia diperkirakan akan tumbuh pada tingkat pertumbuhan tahunan gabungan (CAGR) sebesar 11,3% dari Rp110,94 triliun (US$7,3 miliar) pada tahun 2024 menjadi Rp170,39 triliun (US$11,5 miliar) pada tahun 2028, dalam hal premi tertulis bruto (GWP).

Basis Data Asuransi GlobalData mengungkapkan bahwa industri asuransi umum di Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 14,8% pada tahun 2024. Pertumbuhan ini diperkirakan akan didorong oleh reformasi peraturan yang menguntungkan, meningkatnya permintaan akan polis asuransi bencana alam (Nat-Cat), dan dukungan pemerintah terhadap penyaluran kredit kepada usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Swetansha Chauhan, Analis Asuransi GlobalData menjelaskan industri asuransi umum Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 24% pada tahun 2023, mencatat pertumbuhan tertinggi selama 10 tahun terakhir. Pertumbuhan ini disebabkan oleh pemulihan ekonomi yang kuat setelah pandemi, peningkatan penjualan properti residensial, dan meningkatnya permintaan polis asuransi Nat-Cat karena meningkatnya kerugian ekonomi yang disebabkan oleh peristiwa cuaca ekstrem.

|Bac juga: Premi Asuransi Umum Selandia Baru Diperkirakan Capai US$5,8 Miliar pada 2024

“Pertumbuhan tersebut diperkirakan akan kembali normal pada tahun 2024 dan 2025 sejalan dengan antisipasi perlambatan perekonomian global yang dapat memicu volatilitas pasar,” jelasnya dalam riset yang dikutip, Minggu, 24 Maret 2024.

Asuransi properti merupakan lini bisnis terdepan yang diperkirakan akan menyumbang 37,2% GWP asuransi umum Indonesia pada tahun 2024. Bisnis ini diperkirakan akan tumbuh sebesar 19,9% pada tahun 2024, didukung oleh permintaan akan polis asuransi Nat-Cat.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Indonesia mengalami 5.400 kejadian cuaca pada tahun 2023, meningkat 52% dibandingkan dengan 3.544 kejadian pada tahun 2022.

|Baca juga: Premi Asuransi Jiwa Diprediksi Tumbuh 7,6% dan Asuransi Umum Tumbuh 3,5%

Swetansha menambahkan pemulihan ekonomi yang kuat dan peningkatan pendapatan yang dapat dibelanjakan telah menyebabkan peningkatan penjualan properti residensial, yang juga akan mendukung pertumbuhan asuransi properti. “Menurut Bank Indonesia, penjualan properti residensial meningkat sebesar 3,37% pada triwulan IV tahun 2023 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.”

Selain itu, kebijakan pemerintah yang mendukung sektor perumahan akan berdampak positif pada penjualan properti residensial. Di antaranya perpanjangan relaksasi rasio loan to value (LTV) kredit properti maksimal 100% hingga Desember 2024, serta pembebasan PPN rumah di bawah Rp2,0 miliar mulai November 2023 hingga Juni 2024. Asuransi properti diperkirakan tumbuh pada CAGR sebesar 15,4% selama tahun 2024-2028.

Asuransi jalur keuangan merupakan lini asuransi terbesar kedua yang diharapkan menyumbang 18,5% pangsa GWP asuransi umum pada tahun 2024. Pertumbuhan asuransi jalur keuangan terutama didorong oleh asuransi kredit. Berdasarkan Bank Indonesia, penyaluran kredit mengalami peningkatan sebesar 10,38% pada tahun 2023 dibandingkan tahun sebelumnya.

Dukungan pemerintah dalam memberikan relaksasi penjaminan kredit bagi UMKM juga akan mendukung pertumbuhan asuransi lini keuangan. Pada Desember 2023, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengusulkan peraturan baru yang bertujuan untuk mendorong penyaluran kredit perbankan secara prudent sehingga meningkatkan permintaan produk asuransi kredit. Asuransi jalur keuangan diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 9,2% selama tahun 2024-2028.

Asuransi kendaraan bermotor merupakan lini asuransi terbesar ketiga yang diperkirakan menyumbang 14,4% GWP asuransi umum pada tahun 2024. Pasar asuransi kendaraan bermotor diperkirakan akan mencatat pertumbuhan yang lebih lambat sebesar 5,8% pada tahun 2024 dibandingkan dengan pertumbuhan 8,7% pada tahun 2023, karena terhadap penurunan penjualan kendaraan.

Namun, perkembangan peraturan yang positif dalam beberapa tahun ke depan diperkirakan akan mendukung pertumbuhan asuransi kendaraan bermotor. Asuransi tanggung jawab pihak ketiga kendaraan bermotor yang wajib akan berdampak positif terhadap premi asuransi kendaraan bermotor. Industri asuransi kendaraan bermotor diperkirakan akan tumbuh pada CAGR sebesar 4,8% selama tahun 2024-2028.

Liability, Personal Accident and Health (PA&H), Marine, Aviation and Transit (MAT), dan produk asuransi umum lainnya diperkirakan akan menyumbang sisa 29,9% saham GWP asuransi umum pada tahun 2024.

Swetansha menyimpulkan pertumbuhan industri asuransi umum Indonesia selama lima tahun ke depan diperkirakan akan didorong oleh pemulihan ekonomi dan perkembangan peraturan yang menguntungkan. “Namun, profitabilitas perusahaan asuransi umum pada tahun 2024 diperkirakan akan terpengaruh oleh perlambatan ekonomi global dan meningkatnya kerugian akibat peristiwa Nat-Cat.”

Editor: Achmad Aris

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Tips Memilih Menu Sahur yang Sehat dan Murah Meriah!
Next Post Bahaya! Kepemilikan Asuransi Bencana pada UMKM Masih Sangat Rendah

Member Login

or