Media Asuransi, JAKARTA – Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) melaporkan bahwa premi industri asuransi umum di tahun 2023 tercatat sebesar Rp103,87 triliun. Nilai premi asuransi umum tumbuh 15,3 persen jika dibandingkan pada tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp90,12 triliun.
“Premi asuransi umum yang menjadi anggota AAUI ini memang meningkat,” kata Wakil Ketua Bidang Statistik, Riset & Analisa AAUI, Trinita Situmeang, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu, 28 Februari 2024. Data yang disampaikan ini berasal dari 72 perusahaan asuransi umum.
|Baca juga: Premi Asuransi Jiwa Diprediksi Tumbuh 7,6% dan Asuransi Umum Tumbuh 3,5%
Menurut Trinita, 15 lini bisnis asuransi umum membukukan pertumbuhan premi pada tahun 2023, dan hanya satu lini bisnis yang mengalami pertumbuhan negatif atau terkontraksi, yakni satelit. Pada tahun 2023, lini bisnis satelit membukukan premi sebesar Rp340 miliar, turun 68,9 persen jika dibandingkan dengan premi lini bisnis ini di tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp1,09 triliun.
Dia jelaskan, tiga lini bisnis asuransi umum yang membukukan premi terbesar pada tahun 2023 adalah asuransi properti sebesar Rp26,49 triliun, disusul asuransi kredit yang mengumpulkan premi sebesar Rp22,34 triliun, dan asuransi kendaraan bermotor sebesar Rp19,49 triliun.
Lini bisnis asuransi properti mencatatkan pertumbuhan premi sebesar 1,0 persen, dari Rp26,23 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp26,49 triliun di tahun 2023. Asuransi kredit mencatatkan pertumbuhan 56,2 persen, dari Rp14,3 triliun di tahun 2022 menjadi Rp22,34 triliun di tahun 2023. Sedangkan asuransi kendaraan bermotor meningkat 7,4 persen, dari Rp18,15 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp19,49 triliun pada tahun 2023.
“Kenaikan premi tertinggi dibukukan asuransi engineering yakni sebesar 63,4 persen. Kemudian disusul asuransi kredit yang preminya naik 56,2 persen. Dari segi angka kenaikan, asuransi kredit ini mencatatkan kenaikan tertinggi yakni sebesar Rp8,04 triliun,” jelas Trinita.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News