PT Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk (Marein) berhasil pertumbuhan premi bruto sebesar 35 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp1,45 triliun pada akhir 2016. Untuk pencapaian terbesar masih tetap didapatkan dari lini bisnis reasuransi jiwa, dibanding dari reasuransi general. “Namun, secara growth, lini bisnis reasuransi general tumbuh cukup signifikan pada 2016. Ke depan, kami berharap porsi kedua lini bisnis ini dapat tumbuh lebih baik,” kata Presiden Direktur Marein Robby Loho usai Paparan Publik Perusahaan di Jakarta, 10 Mei 2017.
Adapun untuk hasil investasi naik 56,4 persen dari periode yang sama 2015 menjadi Rp62,2 miliar, dan laba tumbuh 7,6 persen menjadi Rp145,8 miliar pada 2016, dari Rp135,5 miliar akhir 2015. Untuk beban underwriting mencapai Rp821,3 miliar di 2016 atau tumbuh 30,5 persen dari 2015 sebesar Rp629,1 miliar. Ke depannya, lanjut Robby, dalam menghadapi peluang dan tantangan bisnis, Marein telah menyusun sejumlah strategi, diantaranya memperkuat lini pemasaran yang sudah disiapkan. “Selain itu, juga meningkatkan program Customer Satisfication melalui berbagai cara yang disesuaikan dengan kebutuhan customer,” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Keuangan Marein Yanto J Wibisono memaparkan, Marein juga sedang mempersiapkan diri dalam struktur permodalan untuk meningkatkan kapasitas agar mampu menjadi perusahaan reasuransi yang kuat dan terpercaya. “Untuk meningkatkan pengelolaan bisnis, kami juga sedang melakukan joint product development dengan perusahaan reasuransi internasional untuk bersinergi meningkatkan kualitas maupun kuantitas bisnis. Kami meyakini para pemegang saham mendukung strategi bisnis yang dimiliki guna tumbuh lebih baik di masa-masa mendatang. Bahkan, diyakini para pemegang saham bisa kembali menyerap sejumlah saham yang dilepas,” ujarnya.
Apabila para pemegang saham dapat maksimal menyerap saham tersebut, Yanto meyakini para pemegang saham mendukung dan memiliki komitmen atas penerapan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor 14/POJK.05/2015 tentang Retensi Sendiri dan Dukungan Reasuransi Dalam Negeri.
Marein juga berencana melakukan right issue yang diharapkan dapat dilakukan Oktober nanti. Hal ini untuk memperkuat struktur permodalan dengan harapan dapat meningkatkan daya saing di tengah sengitnya persaingan bisnis. “Kita harapkan (right issue) bisa hampir Rp500 miliar dan nantinya untuk memperkuat struktur permodalan. Sedangkan Risk Based Capital konvensional Marein tercatat 242,18 persen di 2016 atau turun dari 2015 yang sebesar 296,3 persen,” kata Yanto. Wik