PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) tetap mempertahankan posisi sebagai pemimpin pasar di 2018, melalui berbagai produk dan layanan inovatif yang berfokus pada nasabah. Prudential Indonesia mencatatkan pendapatan total premi sebesar Rp25,4 triliun, merupakan yang tertinggi di industri asuransi jiwa tanah air. Perseroan mempertahankan posisi modal berbasis risiko (Risk Based Capital/RBC) sebesar 752 persen. “Prestasi ini adalah hasil dari komitmen kami untuk selalu menempatkan nasabah sebagai prioritas utama kami dengan memberikan solusi terbaik dan berkelanjutan bagi mereka,” kata President Director Prudential Indonesia Jens Reisch dalam jumpa pers di Jakarta, 1 April 2019.
Dia mengatakan bahwa di tengah tantangan industri asuransi karena lingkungan makroekonomi global yang bergejolak tahun lalu, Prudential Indonesia bersyukur dapat meneruskan kepemimpinan pasarnya di industri asuransi Indonesia. Menurut Jens, dengan inovasi yang diluncurkan sepanjang 2018 perseroan dapat mewujudkan brand positioning yang lebih kuat.
Oleh karena itu manajemen Prudential Indonesia juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan kesetiaan yang diberikan oleh para nasabah, tenaga pemasar, staf dan para pemangku kepentingn lainnya yang telah mendorong manajemen bekerja lebih keras dan mewujudkan komitmen kami. “Pada 2018, didukung oleh fokus yang konsisten untuk memberikan perlindungan keuangan jangka panjang bagi keluarga di seluruh Indonesia, Prudential Indonesia membayar klaim dan manfaat sebesar Rp12,3 triliun,” tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Corporate Communication and Sharia Director Prudential Indonesia Nini Sumohandoyo mengatakan bahwa pihaknya juga memperkuat kepemimpinan pasarnya dalam bisnis asuransi syariah dengan mencatatkan total aset syariah sebesar Rp9,2 triliun dan total kontribusi tabarru sebesar Rp2,4 triliun. “Tahun 2018 lalu kami mencatat kontribusi bruto sebesar Rp3,6 triliun, tumbuh 2,6 persen. Kontribusi sebesar ini mencapai sekitar 33 persen dari total industri, sehingga kami memiliki market share sepertiga dari industri,” katanya.
Nini menambahkan bahwa pendapatan kontribusi tabarru mencapai Rp2,4 triliun atau tumbuh sebesar tujuh persen. Jumlah dana tabarru mencapai Rp770 miliar, tumbuh 22 persen dibandingkan tahun 2017. “Kinerja Bisnis Baru (premium disetahunkan) tumbuh 17,5 persen dan 25,6 persen dari total bisnis keagenan,” katanya. Ditambahkan bahwa klaim tabarru tercatat sebesar Rp361 miliar, tumbuh lima persen dari Rp343 miliar di tahun sebelumnya. Sementara itu RBC daana tabarru sebesar 2.448 persen dan RBC dana perusahaan sebesar 10.002 persen. Ken
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News