1
1

Presiden: Kita Harus Jaga Momentum Pertumbuhan Positif Perekonomian

Presiden RI Joko Widodo | Foto: Biro Setpres

Media Asuransi – Presiden RI Joko Widodo mengatakan bahwa pada kuartal II/2020 ekonomi  terkontraksi minus 5,32 persen. Kemudian pada kuartal III/2020 perekonomian kita terkontraksi minus 3,49 persen. Menurut Presiden, artinya kita sudah melewati titik terendahnya, dan sekarang titik balik menuju membaik, tren positif membaik.

Presiden Jokowi: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III/2020 Minus 3 Persenan

Hal ini disampaikan oleh Presiden saat memberikan sambutan dalam acara Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2020, dengan tema “Bersinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi”, yang diselenggarakan secara virtual, Kamis, 3 Desember 2020.

Presiden menekankan bahwa momentum pertumbuhan positif ini harus dijaga. Pelaksanaan protokol kesehatan harus terus dilakukan dengan disiplin dan terus waspada serta tidak lengah agar tidak muncul pandemi gelombang kedua yang akan merugikan upaya dan pengorbanan yang telah dilakukan.

“Pertumbuhan Indonesia  sudah melewati titik terendahnya pada kuartal II/2020 dan kini melaju di fase pemulihan ekonomi. Jadi momentum pertumbuhan positif ini harus dijaga,” kata Joko Widodo.

Lebih lanjut Jokowi menuturkan beberapa indikator makro-ekonomi domestik yang menggambarkan menggeliatnya ekonomi, seperti peningkatan laju impor bahan baku dan barang modal untuk mendukung kinerja industri pengolahan. Neraca perdagangan RI yang surplus 8 miliar dolar AS pada kuartal III/2020. Hal ini diyakini Presiden, akan mendukung ketahanan eksternal perekonomian.

Di pasar keuangan, Presiden Jokowi menilai kepercayaan investor juga terus meningkat. Hal itu terlihat dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir. “Dari sisi pasar modal dan keuangan, kinerja IHSG dan nilai tukar rupiah menunjukkan peningkatan hingga mencapai level masing-masing IHSG di 5.522 dan kurs rupiah ke dolar AS Rp14.050 per 17 November 2020.

Menurut Presiden, perbaikan kinerja IHSG terdorong oleh peningkatan indeks saham sektoral. “Sektor industri dasar megalami pemulihan indeks saham terbesar sejak penurunan tajam di 24 Maret 2020 yang lalu,” ujarnya. Edi

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Fakta Menarik dari Tanggal Kembar Harbolnas
Next Post BI Lanjutkan Stimulus Kebijakan Moneter di Tahun 2021

Member Login

or