Didampingi oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Jokowi mengatakan bahwa tahun keempat berjalannya Kabinet Maju ini sangat luar biasa, terlebih dengan tantangan pandemi Covid-19.
|Baca juga: Presiden Jokowi: Perhatikan 3 Hal Dalam Menghadapi Kondisi Global
“Perlu saya ingatkan kembali, keadaan sekarang ini, utamanya ekonomi global memang tidak berada pada posisi yang normal, tidak sedang dalam keadaan yang baik-baik saja. Oleh sebab itu, kita semuanya harus memiliki sense of crisis, betul-betul siap atas segala berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi,” ujar Jokowi dalam keterangan resmi yang dikutip pada, Kamis, 1 Desember 2022.
Berdasar laporan yang diterima, perekonomian nasional saat ini dalam tren positif dan masih tumbuh kuat dengan pertumbuhan diatas 5% selama 4 kuartal berturut-turut. Pada kuartal III bahkan mencapai 5,72% (yoy). Inflasi relatif moderat dibandingkan negara-negara lain dan mulai menunjukkan penurunan ke level 5,71% (yoy) di bulan Oktober dari sebelumnya 5,95% di bulan September.
Di sisi lain, neraca perdagangan bertahan surplus dalam 30 bulan berturut-turut serta indeks PMI yang tetap ekspansif dalam 14 bulan terakhir, walaupun tetap perlu dicermati karena dalam satu bulan terakhir mengalami penurunan.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyampaikan harapannya terkait penyerahan DIPA tersebut “Kami mengharapkan agar DIPA Kementerian/Lembaga dan Daftar Alokasi TKD di tahun 2023 dapat ditindaklanjuti sehingga APBN 2023 dapat dilakukan di awal tahun, dan masyarakat serta perekonomian dapat merasakan manfaat secara langsung dan maksimal,” katanya.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News