1
1

Proyeksi Laba Bersih 2022 Vale Indonesia (INCO) Dipangkas, Ini Alasannya!

Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Asset Sekuritas memangkas proyeksi laba bersih 2022 PT Vale Indonesia Tbk (INCO) karena sejalan dengan diturunkannya proyeksi produksi pada 2022.

Melalui Mirae Asset Sekuritas Indonesia on Vale Indonesia (INCO IJ) – Solid achievement in 2021, analis Mirae Sekuritas, Juan Harahap, menjelaskan bahwa INCO membukukan pendapatan 4Q21 sebesar USD267 juta (-1,7 qoq, +37,7% yoy), menjadikan angka kumulatif USD953 juta (+24,6% yoy) pada tahun 2021 yang sejalan dengan perkiraan dan konsensus masing-masing di 102,7% dan 102,2%. 

Juan menjelaskan bahwa pertumbuhan pendapatan tahun 2021 INCO terutama didorong oleh kenaikan ASP sebesar USD18.186/ton atau naik 13,6% dari periode yang sama tahun lalu. Di sisi lain, volume penjualan nikel mate mencatat penurunan sebesar 66.615 ton (-8,6% yoy) pada tahun 2021.

INCO membukukan laba bersih sebesar USD43 juta(-33,2% qoq, +593,6% yoy), sehingga laba bersih tahun 2021 menjadi USD166 juta (+ 100,2% yoy), di bawah perkiraan (pada run-rate 88,2%), tetapi sejalan dengan konsensus’ (pada run-rate 98,7%). Angka yang lebih rendah dari perkiraan disebabkan oleh biaya yang lebih tinggi dari harga energi yang menyebabkan penurunan margin di 4Q21 (vs. 3Q21), seperti batu bara dan HSFO yang masing-masing meningkat 39,8% qoq dan 8,0% qoq.

|Baca juga: BEDAH SAHAM: Kinerja Vale Indonesia (INCO) Melejit Lampaui Ekspektasi

Dari sisi operasional, produksi turun menjadi 17.015 ton (-6,1% qoq +3,5% yoy) di 4Q21. Penurunan tersebut didorong oleh proyek pembangunan kembali tungku 4 yang terjadi pada Desember 2021. Penurunan angka 4Q21 membawa produksi operasional tahun 2021 menjadi 65.388 ton (-9,5% yoy). Mengenai proyek pembangunan kembali tungku 4, proyek ini diharapkan selesai pada Mei 2022. Oleh karena itu, produksi pada 2022F diharapkan pada tingkat yang sama dengan angka 2021.

Kami menurunkan angka produksi 2022F menjadi 65rb ton (sebelumnya: 70rb ton) karena proyek pembangunan kembali tungku 4 akan mengganggu produksi di 1H22. Oleh karena itu, kami menurunkan perkiraan laba bersih 22F INCO sebesar 14,5% menjadi USD194mn (+16,7% yoy).

Saat Juan menurunkan perkiraannyadiamempertahankan rekomendasi Beli di INCO dengan target harga yang lebih rendah dari Rp7.400 (sebelumnya Rp7.600). TP kami diturunkan dengan menggunakan metode gabungan yang sama dari target FY22F EV/EBITDA 13,4x (+0,5x deviasi std dari 4 tahun) dan metode penilaian FCFE (biaya ekuitas: 14,7%; pertumbuhan terminal: 3%).

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Berharap Kinerja Lebih Baik dari Astra Agro (AALI) pada 2022
Next Post XL Jual Ratusan Menara, Ini Alasan Utamanya

Member Login

or