Media Asuransi, JAKARTA – PT Prudential Sharia Life Assurance atau Prudential Syariah terus memperkuat komitmennya dalam mendukung peningkatan literasi keuangan dan asuransi syariah di Indonesia. Kali ini, Prudential Syariah bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar seminar.
Seminar itu bertajuk ‘Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah bagi Civitas Akademika, Pelaku Usaha, dan Masyarakat untuk Akselerasi Keuangan Syariah di Indonesia‘, di Aula Harun Nasution UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan dihadiri 700 peserta lebih, terdiri dari civitas akademik, komunitas, dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dari Jabodetabek dan Banten.
|Baca juga: AdaKami Bagikan Tips Pilih Layanan Fintech yang Aman
|Baca juga: Transaksi Merger & Akuisisi Global Turun 10,2% Gara-Gara 2 Faktor Ini
Kegiatan ini berisi pemaparan dari perwakilan regulator, para praktisi yang merupakan perwakilan perusahaan asuransi syariah dan akademisi finansial syariah, yaitu Friderica Widyasari Dewi, perwakilan dari Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan, dan Nyimas Rohmah perwakilan dari Departemen Perbankan Syariah Otoritas Jasa Keuangan.
Kemudian Head of Sharia Proposition & Governance Prudential Syariah Bondan Margono, dan Sharia Focused KPM Lead Prudential Syariah Ichwan Septiadi, serta Anggota Badan Pelaksana BPKH & Dosen Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) Indra Gunawan.
Para narasumber berbagi wawasan mengenai peran penting, manfaat, dan keunggulan keuangan syariah untuk menciptakan stabilitas keuangan yang berkelanjutan di Indonesia. Sejauh ini masih terdapat kesenjangan signifikan antara tingkat literasi (39,11 persen) dan inklusi (12,88 persen) keuangan syariah di Tanah Air.
|Baca juga: Joe Taslim Jadi Brand Ambassador Skechers Pertama di Indonesia
|Baca juga: Terpilihnya Donald Trump Dorong Reli Bitcoin dan Bawa Optimisme Pemain Kripto
Selain itu, seminar ini juga membahas strategi dan peluang bagi generasi muda untuk menjadi entrepreneur berkualitas, berketerampilan dalam memulai, dan mengembangkan usaha yang sejalan dengan prinsip-prinsip syariah agar dapat berdaya secara finansial.
Berdasarkan data dari Financial Health Index Survey 2020, ketahanan finansial masyarakat Indonesia masih sangat rendah, bahkan hanya sembilan persen masyarakat Indonesia yang memiliki dana darurat yang cukup untuk bertahan lebih dari enam bulan bila kehilangan penghasilan.
“Kami percaya dengan literasi keuangan syariah, khususnya asuransi syariah, merupakan fondasi penting untuk membangun ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” kata Head of Sharia Proposition & Governance Prudential Syariah Bondan Margono, dikutip dari keterangan tertulisnya, Minggu, 17 November 2024.
|Baca juga: Ingin Investasi Properti yang Menguntungkan? Hal-hal Berikut Perlu Diperhatikan!
|Baca juga: Sequis Ajak Masyarakat Perkuat Finansial Sejak Usia Produktif untuk Hadapi Risiko Diabetes
“Oleh karena itu, asuransi syariah bisa menjadi salah satu instrumen yang dapat dipertimbangkan bagi keluarga Indonesia untuk mencapai ketahanan finansial seraya bentuk ikhtiar dalam menghadapi risiko kehidupan di masa depan,” tambahnya.
Sektor keuangan syariah masih banyak memerlukan sumber daya manusia, khususnya mendorong masyarakat memanfaatkan layanan keuangan syariah secara aktif dan masif. Sharia Focused KPM Lead Ichwan Septiadi mengungkapkan sektor keuangan syariah membutuhkan peran generasi muda sebagai agen perubahan dalam mengembangkan ekosistem keuangan syariah.
Salah satunya melalui GenPRU Syariah, tambahnya, sebuah komunitas anak muda yang diinisiasi oleh Prudential Syariah untuk membantu mereka menjadi entrepreneur dalam membantu memitigasi risiko keuangan di masa depan dan perencana keuangan yang berkualitas.
“Dengan bergabung bersama GenPRU Syariah, mereka dapat menjadi lebih percaya diri, mandiri secara finansial, dan mendukung lebih banyak keluarga Indonesia melalui proteksi berbasis syariah,” pungkasnya.
Editor: Angga Bratadharma
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News