1
1

PT Jasa Armada Indonesia Terus Ekspansi Pasar di 2024

PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM) mendapatkan pelimpahan bisnis untuk melaksanakan pelayanan jasa pemanduan dan penundaan kapal di wilayah perairan pandu luar biasa Pelabuhan Laiwui Provisi Maluku Utara. | Foto: doc

Media Asuransi, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan RI secara resmi memberikan pelimpahan kepada Badan Usaha Pelabuhan (BUP) PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IDX: IPCM) untuk melaksanakan pelayanan jasa pemanduan dan penundaan kapal di wilayah Perairan Pulau Obimayor, Pantai Barat pada wilayah perairan pandu luar biasa Pelabuhan Laiwui Provisi Maluku Utara, pada 1 April 2024

Direktur Utama IPCM, Shanti Puruhita, menyampaikan bahwa pemerintah telah memberikan kepercayaan atas pelaksanaan pelayanan pemanduan dan penundaan di wilayah Perairan Pulau Obimayor, Pantai Barat.

“Hal ini membawa kabar gembira di awal tahun 2024 sekaligus membanggakan. Kami akan terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan jasa pandu tunda untuk menjaga keselamatan kapal, muatan, serta kepercayaan publik, pemegang saham dan mitra bisnis kami,” kata Shanti dalam keterangan resmi, Jumat, 24 Mei 2024.

|Baca juga: Jasa Armada Indonesia Luncurkan Tiga Kapal Pandu Baru

Pulau Obi, Halmahera Selatan, Maluku Utara, akan dikembangkan menjadi pusat penambangan dan smelter nikel dengan kapasitas produksi nikel sulfat hingga 240 ribu ton per tahun serta merupakan bagian dari proyek strategis nasional untuk mendukung pengembangan hilirisasi nikel di Indonesia Timur. Proses penambangan nickle ore (bijih nikel), limonite maupun saprolite yang salah satunya dilakukan oleh Harita Nickle, group pertambangan dan industri pengolahan sejak tahun 2010 melalui bendera PT Trimegah Bangun Persada (TBP).

“Di wilayah ini prospeknya sangat bagus karena IPCM akan melayani pemanduan untuk kapal-kapal jenis kargo muatan nikel karena di sini berdiri pabrik nikel sulfat yang merupakan bahan utama penyusun precursor katoda baterai kendaraan listrik. Pabrik nikel sulfat ini adalah yang pertama di Indonesia sekaligus menjadi yang terbesar di dunia dari sisi kapasitas produksi. Ekspor perdana nikel sulfat ini telah dilakukan pada Juni 2023,” ujar Shanti.

Lebih lanjut Shanti menambahkan bahwa RI punya pabrik nikel sulfat terbesar di dunia yang dioperasikan oleh afiliasi dari PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL), grup Harita Nickel. IPCM bersemangat dengan telah dimulainya kerja sama pelayanan pandu dan tunda pada perairan Pulau Obimayor ini. “Kami akan turut berperan dalam mendukung upaya pemerintah membangun industri hilirisasi yang memberikan dampak ekonomi berkelanjutan,” tuturnya.

Selain itu, di 2024, IPCM juga akan terus aktif memperkuat bisnisnya dengan melakukan sejumlah kerjasama pelayanan jasa pemanduan dan penundaan kapal di beberapa tempat dengan para  mitra strategis. Sampai saat ini, IPCM berhasil melakukan perpanjangan perjanjian kerja sama bisnis untuk pelayanan di wilayah BUP pelimpahan jasa pemanduan dan penundaan kapal milik IPCM yaitu di wilayah TUKS PT Cemindo Gemilang, Bayah (Banten) dan Tersus PT Nusantara Regas, Kepulauan Seribu.

Editor: S. Edi Santosa

 

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Presdir Panin Dai-ichi Life, Fadjar Gunawan, Resmikan Kantor Pemasaran di Alam Sutera Tangerang
Next Post Insurance Loss Adjusters Ready to Comply POJK 24/2024

Member Login

or