Media Asuransi, JAKARTA – PT Astra International Tbk (ASII) tengah bersiap mengembangkan bisnis ke sektor digital dan energi terbarukan (renewable energy) tahun ini. Head of Corporate Investor Relations ASII, Tira Ardianti, mengatakan bahwa kas yang solid membuat perseroan lebih fleksibel untuk melakukan investasi di sektor yang potensial.
Terutama, di sektor-sektor yang dapat menunjang pertumbuhan pendapatan dan laba Grup Astra dalam jangka panjang, termasuk sektor digital dan renewable energy.
Seperti dikutip Bisnis Indonesia, Tira mengungkapkan, kedua sektor tersebut memiliki pertumbuhan bisnis yang cukup signifikan dalam beberapa tahun belakangan ini dan potensi pertumbuhannya ke depan dinilai masih tinggi.
“Dengan posisi keuangan yang kuat ini memberikan kesempatan bagi Astra mengeksplor pada bisnis-bisnis yang bisa menunjang pertumbuhan berkelanjutan di grup Astra,” ujarnya.
Baca juga: Pefindo Tegaskan Peringkat PTPP idA Stabil
Informasi saja, hingga akhir tahun lalu, posisi kas dan setara kas ASII tercatat sekitar Rp64 triliun. Tahun ini, perseroan menganggarkan biaya untuk belanja modal (capex) sebesar Rp19 triliun. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding realisasi tahun 2021 yang hanya Rp9 triliun.
Tira bilang, angka capex tersebut belum termasuk jika ada investasi besar yang bisa direalisasikan perseroan tahun ini. Namun, ia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai investasi besar yang dimaksud.
Seperti diketahui, ASII merupakan salah satu investor GoTo. Kabarnya, decacorn ini akan menggelar penawaran umum perdana (IPO) saham dalam waktu dekat. Belum ada informasi, apakah ASII dan para pemegang saham yang sudah ada saat ini akan mengambil bagian dalam IPO yang nilainya ditaksir mencapai Rp43 triliun tersebut. Aha
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News