Media Asuransi, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menegaskan peringkat “idAA” atas PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin Bank/PNBN), Obligasi Berkelanjutan II dan Obligasi Berkelanjutan III yang sudah diterbitkan.
Pefindo juga menegaskan peringkat “idA+” atas Obligasi Subordinasi Berkelanjutan II dan Obligasi Subordinasi Berkelanjutan III yang sudah diterbitkan. Peringkat Obligasi Subordinasi berada dua tingkat di bawah peringkat perusahaan, yang mencerminkan risiko surat utang tersebut mengalami write down jika bank mengalami kondisi non-viability.
Prospek dari peringkat perusahaan adalah “stabil”. Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan, dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya. Efek utang dengan peringkat idA mengindikasikan bahwa kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjang atas efek utang tersebut, dibandingkan dengan obligor lainnya di Indonesia, adalah kuat.
|Baca juga: Siap Lunasi Obligasi, Peringkat Panin Bank Ditegaskan idAA
Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi, dibandingkan dengan efek utang yang peringkatnya lebih tinggi. Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan. Peringkat tersebut mencerminkan profil permodalan Panin Bank yang sangat kuat, posisi pasar yang sangat kuat, dan tingkat kemungkinan dukungan yang tinggi dari Australia and New Zealand Banking Grp. Ltd (ANZ) sebagai salah satu pemegang saham pengendali.
Peringkat ini dibatasi oleh profil kualitas aset yang moderat. Peringkat Panin Bank dapat dinaikkan jika prusahaan dapat meningkatkan posisi bisnis di industri perbankan secara substansial, dikombinasikan dengan perbaikan indikator keuangan yang berkelanjutan, khususnya profil kualitas aset dan profitabilitas.
Di sisi lain, peringkat bank dapat diturunkan jika terjadi pemburukan indikator keuangan yang drastis, atau bank gagal mempertahankan posisi usaha yang sangat kuat di industri perbankan, yang dapat tercermin dari penurunan pangsa pasar yang signifikan.
Peringkat juga dapat mengalami tekanan jika rencana divestasi ANZ terealisasi dan pemegang saham baru dianggap memiliki kemampuan yang terbatas untuk memberikan dukungan luar biasa kepada Panin Bank saat dibutuhkan.
Panin Bank menyediakan layanan perbankan korporasi, komersial, dan retail yang tersebar di seluruh Indonesia. Pada 31 Desember 2021, struktur kepemilikan saham Panin Bank terdiri dari PT Panin Financial Tbk (46,04%), Votraint No. 1103 PTY Ltd (dimiliki oleh ANZ, 38,82%), dan masyarakat (15,14%).
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News