Media Asuransi, JAKARTA – Realisasi Belanja Negara sampai dengan akhir Maret 2022 mencapai Rp490,6 triliun (18,1 persen dari pagu APBN 2022) atau lebih rendah 6,2 persen (yoy) dari tahun sebelumnya.
Mengutip keterangan resmi Kementerian Keuangan, Rabu, 20 April 2022, Realisasi Belanja Negara tersebut meliputi realisasi Belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp314,2 triliun dan Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp176,5 triliun.
Realisasi Belanja Pemerintah Pusat terdiri dari Belanja K/L sebesar Rp150,0 triliun dan Belanja Non-K/L sebesar Rp164,2 triliun. Belanja K/L utamanya dimanfaatkan untuk belanja pegawai, kegiatan operasional K/L, pengadaan peralatan/ mesin, jalan, jaringan, irigasi, serta penyaluran berbagai bansos ke masyarakat. Sementara Belanja Non-KL utamanya didukung penyaluran subsidi dan pembayaran pensiun/ jaminan kesehatan ASN.
|Baca juga: Realisasi APBN Hingga Maret 2022 Catatkan Surplus Anggaran Rp10,3 Triliun
Realisasi belanja barang untuk penanganan pandemi Covid-19 menurun seiring kondisi Covid-19 yang membaik. Belanja barang PC PEN per 15 April telah memberikan manfaat berupa pemberian bantuan tunai untuk 491,1 ribu PKLWN dan biaya perawatan untuk 7,1 ribu pasien Covid-19.
Belanja modal 2022 difokuskan untuk menyelesaikan proyek infrastruktur prioritas dan mendukung modernisasi peralatan pertahanan dan keamanan. Belanja modal telah digunakan untuk pembangunan jalan, jembatan, jalur KA, jaringan irigasi dan bendungan. Belanja modal PC PEN per 15 April 2022 digunakan untuk kluster PEN antara lain ketahanan pangan, konektivitas, padat karya, dan pariwisata.
Realisasi belanja subsidi sampai dengan Maret 2022 mencapai Rp38,51 triliun (18,61 persen dari pagu APBN 2022), atau meningkat 80,10 persen secara yoy. Realisasi belanja subsidi tersebut meliputi subsidi energi sebesar Rp32,52 triliun dan realisasi subsidi nonenergi sebesar Rp5,99 triliun.
Peningkatan subsidi energi dipengaruhi oleh kenaikan volume BBM dan LPG seiring dengan meningkatnya aktivitas masyarakat serta dampak kenaikan harga komoditas. Sementara penyaluran subsidi nonenergi terutama digunakan untuk penyaluran pupuk bersubsidi yang mencapai 2,2 juta ton, serta pemberian subsidi bunga KUR kepada 2,1 juta debitur.
Program PC-PEN dilanjutkan pada tahun 2022 serta diarahkan untuk menjaga daya beli masyarakat dan akselerasi pemulihan ekonomi. Program PC-PEN sebesar Rp455,62 triliun, terdiri dari penanganan kesehatan sebesar Rp122,54 triliun, perlindungan masyarakat sebesar Rp154,76 triliun, dan penguatan pemulihan ekonomi sebesar Rp178,32 triliun. Program PC-PEN telah digunakan untuk: a) Kesehatan (klaim dan insentif nakes, klaim pasien, dan dana desa untuk penanganan Covid-19); b) Perlinmas (PKH, sembako, BLT Desa, dan kartu pra kerja); c) Penguatan Pemulihan Ekonomi (pariwisata, ICT, dukugan UMKM dan insentif perpajakan).
|Baca juga: Kuartal I-2022 Belanja Negara Tembus Rp484,83 Triliun
Penyaluran TKDD s.d. 31 Maret 2022 tereallisasi sebesar 22,9 persen terhadap total alokasi TKDD 2022, capaian ini lebih tinggi dibandingkan TA 2021 yang sebesar 21,7 persen. Peningkatan kinerja penyaluran TKDD terjadi pada beberapa jenis Dana Transfer dibandingkan dengan TA 2021 (yoy) disebabkan: (1) kepatuhan daerah dalam menyampaikan syarat salur yang lebih baik, (2) kinerja penyaluran DAK Fisik, Nonfisik dan DID yang meningkat dibandingkan tahun lalu dan (3) peningkatan DID karena dilakukan penyaluran DID tahap I sebesar 50 persen kepada 48 daerah.
Pembiayaan Investasi didorong mendukung pembangunan di sektor prioritas dan upaya pemulihan ekonomi. Pencairan alokasi Pembiayaan Investasi dilakukan berdasarkan analisis kinerja dan urgensi agar dicairkan sesuai dengan kebutuhan penerima investasi dan disertai dengan Key Performance Indicator (KPI) yang terkait dengan investasi untuk meningkatkan akuntabilitas dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sampai dengan 14 April 2022, realisasi pembiayaan investasi mencapai Rp15 triliun, terdiri dari pencairan kepada BLU Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebesar Rp10 triliun dan kepada BLU Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) sebesar Rp4 triliun dan LDKPI sebesar Rp1 triliun. Realisasi pendanaan lahan PSN TA 2022 per 8 April 2022 adalah sebesar Rp3,73 triliun untuk PSN pada Jalan Tol, Bendungan, Kereta Api, Pelabuhan, Irigasi, dan Air Baku.
Selanjutnya, realisasi pencairan FLPP TA 2022 per 11 April 2022 sebanyak 47.912 unit senilai Rp5,3 triliun. Sementara realisasi imbal hasil penempatan investasi LDKPI per 31 Maret 2022 sebesar Rp442,04 miliar. LDKPI telah menyalurkan hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing untuk bantuan kemanusiaan maupun penanganan Covid-19 di negara kawasan Asia dan Afrika.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News