Media Asuransi – Realisasi defisit APBN hingga September 2020 mencapai Rp682,12 triliun atau sekitar 4,16 persen dari PDB.
Berdasarkan keterangan resmi Kemenkeu yang dirilis Senin, 19 Oktober 2020, realisasi pembiayaan anggaran hingga September 2020 sudah mencapai Rp784,67 triliun atau 75,5 persen dari target pada APBN-Perpres 72/2020, utamanya bersumber dari pembiayaan utang.
Defisit APBN per Agustus Tembus 3,05 Persen dari PDB
Realisasi pembiayaan utang hingga akhir September 2020 mencapai Rp810,77 triliun, terdiri dari Surat Berharga Negara (neto) sebesar Rp790,64 triliun dan Pinjaman (neto) sebesar Rp20,13 triliun. Sementara itu, sampai dengan 13 Oktober, total pembelian SBN oleh BI (sesuai SKB I) mencapai Rp61,63 triliun dengan perincian SBSN sebesar Rp29,05 triliun dan SUN sebesar Rp32,58 triliun.
Adapun realisasi penerbitan SBN sesuai SKB II (Burden Sharing); Pembiayaan Public Goods mencapai Rp229,68 triliun (57,77 persen) dari target Rp397,56 triliun dan pembiayaan Non Public Goods untuk UMKM mencapai Rp91,13 triliun (51,48 persen) dari target Rp177,03 triliun.
Selanjutnya, Pemerintah juga telah merealisasikan pengeluaran pembiayaan investasi sebesar Rp27,25 triliun kepada BUMN, BLU dan lembaga/badan lainnya sebagai bagian dari upaya percepatan pemulihan ekonomi nasional.
Dalam memenuhi kebutuhan pembiayaan anggaran yang cukup besar untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19, Pemerintah senantiasa memperhatikan aspek kehati-hatian (prudent) dan akuntabel serta menjaga risiko tetap terkendali. ACA
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News