Media Asuransi, JAKARTA – Mirae Sekuritas mempertahankan rekomendasi overweight terhadap sektor infrastruktur telekomunikasi seiring dengan potensi sinergi yang akan dilakukan antara jaringan menara, serat optik, dan perangkat satelit.
Melalui Daily Write Up bertajuk Telecommunication Infrastructure (Overweight/Maintain) – Potential synergy with satellite devices amid industry network consolidation, analis Mirae Sekuritas Robertus Hardy memaparkan dirinya masih mempertahankan rekomendasi Overweight untuk sektor Infrastruktur Telekomunikasi dengan MTEL sebagai pilihan utama.
|Baca juga: Nokia dan Moratelindo Berkolaborasi, Dongkrak Kapasitas Jaringan Transmisi Optik di Indonesia
“Perseroan lebih kompetitif daripada TOWR dan TBIG, menurut pandangan kami, karena pertumbuhan EBITDA 1H23 yang lebih kuat, mencapai 16,7% YoY dibandingkan dengan pertumbuhan TOWR sebesar +7,5% dan pertumbuhan TBIG sebesar -1,5% YoY masing-masing. Ini menunjukkan ketahanan bisnis MTEL di tengah konsolidasi industri telekomunikasi.”
Robertus menambahkan pertumbuhan EBITDA yang signifikan pada semester I/2023 oleh MTEL didukung oleh peningkatan jumlah penyewa sebesar 23,2% YoY (termasuk reseller), berbeda dengan pertumbuhan TOWR sebesar -1,7% dan TBIG sebesar +2,8% YoY dalam hal ini.
Aset MTEL saat ini dinilai dengan valuasi yang murah, hanya sekitar Rp2,08 miliar untuk rasio 23F EV/tower-nya. Ini menggambarkan diskon lebih dari 35% dan 36% dibandingkan dengan valuasi TOWR dan TBIG, masing-masing. “Kami juga menyukai MTEL karena rasio hutang bersihnya yang jauh lebih rendah, hanya 46,3% dibandingkan dengan TOWR dan TBIG yang memiliki rasio utang bersih masing-masing sebesar 266,2% dan 227,3%.”
Di masa depan, Robertus melihat potensi sinergi antara jaringan menara, serat optik, dan perangkat satelit untuk meningkatkan kualitas jaringan secara keseluruhan, terutama jika teknologi satelit orbit rendah ini juga dapat dimanfaatkan oleh pemain lain dalam industri ini.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News