Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi kembali bergerak tertahan dengan kecenderungan melemah.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG break out rata-rata 20 hari dan mengarah pada pengujian support rata-rata 20 dan 50 hari yang berada diksaran 6.150.
Dia menjelaskan indikator stochastic tekanan bearish terlihat dengan divergence indikator MACD. “Sehingga secara teknikal berpotensi kembali bergerak berat tertahanan dengan kecenderungan melemah pada support resistance 6.145-6.242,” jatanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Jumat (19/02/2021).
Baca juga: PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Sukses Miliki 99,99 Persen Saham Fritolay
Adapun saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya; AALI, ADRO, ASII, BMRI, ICBP, INDF. dan LSIP.
Kemarin, IHSG (-0,44%) mengikuti dengan pelemahan 27,42 poin ke level 6.200,31 setelah sempat menguat pada perdagangan sesi pertama. Saham-saham pada sektor Industri Dasar (-2,24%) dan Aneka Industri (-0,96%) memimpin pelemahan hingga akhir sesi perdagangan.
Bank Indonesia merevisi perkiraan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 4,3%-5,3% dari sebelumnya 4,8%-5,8% serta melakukan intervensi pada suku bunga 7D Repo Rate yang dipangkas 25 basis poin. Faktor tersebut meningkatkan kekhawatiran tentang ketidakpastian pertumbuhan ekonomi ditahun 2021.
Sementara itu, Mayoritas indeks saham Asia ditutup mayoritas melemah. Indeks Nikkei (-0,19%), TOPIX(-1,00%), Hang Seng (-1,58%) dan CSI300 (-0,68%) ditutup turun ditengah kekhawatiran investor akan aksi switching investor pada obligasi di saat yield saat ini telah bergerak cukup tinggi. Bursa Tiongkok dibuka pasca libur Imlek dengan terkoreksi.
Baca juga:
- MAMI dan Standard Chartered Kerja Sama Pemasaran Reksa Dana
- Bank Danamon Bukukan Laba Bersih 2020 Sebesar Rp1 Triliun
Adapun, Bursa Eropa dibuka bervariasi. Indeks Eurostoxx (+0,03%) dan DAX (+0,20%) naik sedangkan FTSE (-0,19%) dan CAC40 (-0,16%) turun dengan saham-saham pertambangan dan teknologi menjadi penahan pelemahan.
Kekhawatiran meningkat bahwa imbal hasil obligasi yang mendekati level tertinggi sejak hari-hari awal pandemi dapat merusak trend positif ekuitas. Harga Minyak mentah West Texas Intermediate naik 0,8% menjadi US$61,63 per barel dan Minyak mentah Brent naik 1% menjadi US$64,97 per barel di tengah terganggunya pasokan serta produksi minyak di AS akibat cuaca dingin yang ekstrim.
Selanjutnya investor akan lebih berhati-hati dengan rentetan berita menganggu tren penguatan ekuitas global menjadi lebih berfluktuatif. Harga komoditas masih akan menjadi acuan investor seperti Minyak, Timah, Nikel dan Batu bara. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News