1
1

Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Kembali Tertekan

Para investor sedang mencermati pergerakan pasar saham. | Foto: Media Asuransi/Lucky Kennedy

Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan awal pekan ini diperkirakan berpotensi kembali bergerak tertekan setelah terkoreksi -0,7% pada perdagangan akhir pekan lalu.

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa IHSG bergerak break out support Moving Average 5 hari setelah gagal break out resistance Moving Average 20 hari yang memberikan indikasi tekanan pelemahan yang masih akan berlanjut. 

“Indikator RSI dan Stochastic memberikan arah momentum yang melemah meskipun kondisi undervalue indikator MACD cukup rendah. Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi kembali bergerak tertekan menguji support dengan rentang 5.903-5.952,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Senin, 10 Mei 2021. 

Baca juga: 

Menurutnya, saham-saham yang masih dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ADRO, CPIN, KLBF, RALS, TOTL, dan TPIA.

Akhir pekan kemarin, IHSG (-0,70%) ditutup turun 41,93 poin ke level 5.928,31 dengan saham-saham di sektor Industri (-1,02%) dan Barang Baku (-0,90%) memimpin pelemahan. Investor ambil langkah aman menjelang libur lebaran, implikasi larangan mudik yang kembali terjadi, kekhawatiran pengurangan stimulus AS yang berpengaruh kepada capital outflow dan nilai tukar rupiah hingga tren instrumen investasi baru seperti mata uang kripto.

Sementara itu, Indeks saham Asia ditutup bervariasi. Indeks Nikkei (+0,09%) dan TOPIX (+0,29%) naik sedangkan indeks Hang Seng (-0,09%) dan CSI300 (+1,29%) di Hong Kong hingga China turun. Investor kembali khawatir terhadap potensi pengurangan stimulus akibat data ekonomi global yang lebih cepat pemulihannya terutama AS.

Baca juga: IPCC Catatkan Kenaikan Pendapatan Kuartal I/2021 Sebesar 45,85 persen

Adapun, Bursa Eropa mayoritas menguat. Indeks Eurostoxx (+0,87%), FTSE (+0,76%), DAX (+1,34%) dan CAC40 (+0,45%) naik diiringi dengan penguatan mayoritas indeks saham di Wallstreet. DJIA (+0,66%), S&P500 (+0,74%) dan NASDAQ (+0,88%) kembali menguat kerekor tertinggi setelah data pekerja yang sangat lemah di bawah ekspektasi meredakan kekhawatiran pertumbuhan inflasi yang lebih cepat. 

Saham-saham produsen energi, real estat, dan industri memimpin penguatan hingga berbaliknya saham-saham di sektor tekonologi yang sebelumnya alami tekanan. Data ketenagakerjaan di AS di bawah ekspektasi hingga dapat memberikan dorongan agenda ekonomi UD$6 Triliun presiden Joe Biden dan alasan The Fed mempertahankan sikap akomodatifnya terhadap kebijakan moneter. 

“Selanjutnya investor akan terfokus pada data tingkat inflasi di China dan berhati-hati terhadap penutupan market dalam negeri akibat libur lebaran.” Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post AASI Salurkan Zakat, Infaq, dan Shadaqah melalui ACT
Next Post MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 10 Mei 2021

Member Login

or