Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan berpotensi melanjutkan penguatan di akhir pekan ini setelah berhasil rebound sebesar 1,12% pada perdagangan kemarin.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak rebound pada level MA20 dan whipsaw pada level MA5 sebagai support terdekat sehingga selanjutnya IHSG berpotensi uji resistance fractal di kisaran level 6.387.
Dia menjelaskan, indikator RSI berbalik terkonsolidasi positif mengarah area overbought potensi melanjutkan momentum bullish jangka pendek. “Sehingga diperkirakan IHSG berpotensi mengalami lanjutan penguatan di akhir pekan dengan support resistance 6.314-6.387,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Jumat (19/03/2021).
Baca juga: Bank Indonesia Pertahankan BI 7-Day Reverse Repo Rate Tetap 3,50 persen
Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ACES, AKRA, ASII, BBCA, BBRI, BBTN, INCO, INTP, TKIM, TLKM, dan TOWR.
Kemarin, IHSG (+1,12%) naik 70,60 poin ke level 6.347,83 dengan saham-saham di sektor aneka Industri (+2,75%) naik signifikan memimpin penguatan indeks sektoral dengan saham ASII (+2,69%) naik cukup optimistis pascakeputusan tetap membagikan dividen meskipun terjadi penurunan kinerja di tahun buku 2020.
Bank Indonesia memutuskan untuk menahan tingkat suku bunga di level 3,50% dengan tujuan dapat memicu pertumbuhan inflasi yang saat ini di bawah rata-rata. “Keputusan Bank Indonesia tentu menjadi angin segar untuk Investor melihat tekanan yang terjadi belakangan ini setelah yield obligasi makin menguat cukup tinggi dan spekulasi hawkish pada the Fed.”
Baca juga:
- Pelat Timah Nusantara (NIKL) Catatkan Laba sebesar US$2,71 juta
- Reliance Sekuritas: IHSG Masih Berpotensi Tertekan
Sementara itu, Indeks saham Asia mayoritas menguat sangat optimistis lebih dari sepersen. Indeks Nikkei (+1,01%), TOPIX (+1,23%), Hang Seng (+1,28%) dan CSI300 (+0,80%) naik setelah mendapat kepastian akan masa depan tren suku bunga rendah oleh The Fed. “Investor menarik nafas lega setelah sebelumnya dispekulasi suku bunga the Fed terancam dinaikkan untuk mengimbangi yield obligasi yang naik signifikan,” jelas Lanjar.
Bank of Japan sedang mempertimbangkan untuk memperluas kisaran perdagangan di sekitar target 10 tahun, yang dapat memicu kekhawatiran tentang pengetatan kebijakan.
Adapun Bursa Eropa membuka perdagangan dengan menguat indeks Eurostoxx (+0,50%), FTSE (+0,13%), DAX (+1,21%) dan CAC40 (+0,27%) naik mengiringi penguatan indeks saham Asia dan berjangka AS. Prospek akan langkah The Fed untuk pertumbuhan ekonomi yang lebih kuat menjadi katalisator utama. Saham-saham produsen Mobil dan Bank cenderung naik dan memimpin di Bursa Eropa.
“Selanjutnya di akhir pekan investor akan lebih terfokus pada tingkat volatilitas harga komoditas yang saat ini cenderung tinggi dan alami tren bearish.” Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News