Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan bergerak tertekan setelah ditutup di zona merah pada perdagangan sebelumnya.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa secara teknikal IHSG kembali bergerak uji support moving average 20 dan 5 hari dengan momentum yang mulai memasuki area overbought dari Indikator RSI dan Stochastic.
Dia menjelaskan indikator MACD bergerak mendatar dengan tingkat fluktuatif cukup tinggi pada pergerakan histogram. Konfirmasi selanjutnya adalah level Moving Average 50 hari sebagai support pergerakan tren positif jangka menengah di kisaran 6.071 dan Moving Average 200 sebagai support kuat di kisaran 6.032 yang kemungkinan akan di uji dan menjadi penopang pergerakan selanjutnya. “Sehingga kami perkirakan IHSG berpotensi kembali bergerak tertekan dengan support resistance 6.032-6.129.”
Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ACES, ADRO, DOID, LSIP, PTBA, dan TOWR.
|Baca juga: NH Sekuritas: IHSG Kembali Tertekan Uji Support 6.000
Kemarin, IHSG (-0,97%) melemah 59,37 poin ke level 6.090,93 pada perdagangan awal bulan September 2021 di saat mayoritas indeks inti Asia ditutup menguat. Indeks Teknologi (-3,66%), Material dasar (-1,67%) dan Infrastruktur (-1,60%) menjadi penekan IHSG sejak awal sesi perdagangan dengan melemah lebih dari sepersen.
Lanjar menjelaskan, investor mencermati data PMI Manufaktur Indonesia yang masih berada di bawah level ekspansi dan data tingkat inflasi di bulan Agustus yang di bawah ekspektasi. Indeks Kinerja PMI Manufaktur naik menjadi 43,7 dan tingkat inflasi bulanan turun menjadi 0,03% dari 0,08% , sedang tingkat inflasi tahunan naik tipis menjadi 1,59% dari 1,52% dan tingkat inflasi inti menurun menjadi 1,31% dari 1,4%. “Data tersebut memberikan indikasi dampak pembatasan darurat akibat peningkatan kasus Covid-19 dan belum adanya pemulihan daya beli masyarakat di bulan Agustus 2021.”
Leader: BDMN, ADRO, UNVR, BBCA, INDF dan Laggard: ARTO, TLKM, BUKA, EMTK, BBRI.
Sementara itu, bursa Asia bersiap untuk bergerak lebih stabil pada perdagangan hari ini setelah saham-saham besar teknologi AS naik dalam pergerakan defensif terhadap data ekonomi yang rilis. Nasdaq 100 yang sarat teknologi naik tipis ke rekor sementara S&P 500 sedikit berubah di tengah data beragam yang menunjukkan pemulihan pasar tenaga kerja yang lebih lambat.
|Baca juga: Peringkat Jamkrida Jabar Ditetapkan idBBB Stabil
“Investor sedang menunggu data pekerjaan utama AS pada hari Jumat untuk petunjuk lebih lanjut tentang prospek ekonomi dan kemungkinan garis waktu untuk pengurangan stimulus era pandemi Federal Reserve.”
Saham teknologi China yang terdaftar di AS memperpanjang rebound mereka di tengah taruhan bahwa tindakan keras peraturan Beijing yang terburuk mungkin sudah berakhir. Secara terpisah, bank sentral China akan menyediakan 300 miliar yuan (US$46,4 miliar) dana murah untuk mendukung perusahaan kecil dan menengah. Harga minyak stabil setelah keputusan OPEC+ yang relatif harmonis untuk secara bertahap meningkatkan pasokan dan laporan persediaan minyak AS yang meningkat.
“Selanjutnya investor akan menunggu data pesanan pabrik AS, barang tahan lama, neraca perdagangan, klaim pengangguran awal serta laporan pekerja di AS sebagai variable pertimbangkan taper tantrum The Fed. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi menguat.” Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News