Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan kembali melemah setelah terkoreksi dalam sebesar -1,22% pada perdagangan kemarin.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa secara teknikal IHSG mengonfirmasi pola bearish meeting line yang terbentuk pada hari Jumat dengan melemah di awal pekan.
Dia menjelaskan indikasi menguji support Moving Average 20 hari dan 50 hari kembali sebagai uji ketahanan trend bullish jangka panjang. Indikator Stochastic dan RSI bergerak dead-cross di area overbought dan Indikator MACD bergerak negatif berpeluang cross over dari area overvalue. “Sehingga secara teknikal IHSG berpeluang kembali melemah dengan support resistance 6.052-6.136,” jelasnya.
|Baca juga: MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 10 Agustus 2021
Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; AGII, ANTM, INCO, MCAS, TINS, TOWR, UNTR, dan MIKA.
Kemarin, IHSG (-1,22%) terkoreksi lebih dari sepersen sebesar 75,97 poin ke level 6.127,46 dengan saham EMTK, BBRI, ARTO, BMRI dan BRIS yang menjadi laggard pergerakan IHSG. Meskipun dibuka dengan optimistis investor cenderung mengawali pekan dengan aksi jual.
Penguatan yang sudah cukup optimistis pada pekan lalu akibat uforia PDB yang memberikan sinyal keluar dari zona resesi di Indonesia, minimnya sentimen di awal pekan, dan potensi pengurangan stimulus AS yang makin jelas menjadi alasan-alasan investor melakukan profit taking di awal pekan. Data indeks keyakinan konsumen Indonesia pada bulan Juli 2021 terjun cukup dalam menjadi 80,2 dari 107,4 ikut andil dalam pesimistis investor di awal pekan. Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih sebesar Rp670,15 miliar.
|Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Tertekan
Leader: BUKA, BBCA, BANK, AMRT, BCIC dan Laggard: EMTK, BBRI, ARTO, BMRI, BRIS.
Bursa Asia berpotensi kembali terkonsolidasi karena investor mempertimbangkan dampak penurunan harga komoditas dan pembicaraan The Fed mengenai penguaran stimulus hingga kebangkitan kasus virus delta. Harga minyak mentah WTI menyentuh level terendah dalam tiga minggu di tengah kekhawatiran ketegangan kasus virus delta akan menghambat pertumbuhan permintaan.
The Fed menyerukan potensi adanya pengurangan pembelian aset setelah adanya kenaikan laporan pekerjaan yang kuat dalam dua bulan terakhir dan investor akan menanti data inflasi yang juga akan menjadi indikator. Penyebaran kasus Covid-19 delta di penjuru dunia menimbulkan kekhawatiran bahwa pemulihan dari pandemi akan terhambat. Kasus virus corona baru di AS melonjak ke level mingguan tertinggi sejak awal Februari, sementara kematian meningkat paling tinggi sejak Desember.
Indeks future di Australi dan Hong Kong naik mengiringi kenaikan infeks future di Jepang setelah ditutup libur awal pekan. Secara sentimen IHSG berpotensi kembali bergerak tertekan dengan investor yang menanti data penjualan eceran dengan ekspektasi melambat di level 10% dari 14,7%. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News