Media Asuransi – Meski berhasil menguat pada perdagangan kemarin, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif dengan kecenderungan tertekan.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak tidak mampu berbalik di atas support MA5 dan bergerak cenderung alami momentum bearish dari indikator RSI dan Stochastic yang dead-cross. Indikator MACD bergerak cross over negatif.
“Sehingga kami perkirakan IHSG berpotensi kembali berfluktuatif dengan kecenderungan tertekan dengan support resistance 6.275-6.400,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Selasa 19 Januari 2021.
Baca juga:
- Himbara Ajukan Kenaikan Plafon KUR sebesar Rp253 Triliun
- Hingga Pekan Kedua Januari 2021, IHSG Catatkan Kapitalisasi Pasar Rp7.430 Triliun
- Reliance Sekuritas: IHSG Berpotensi Masih Akan Terkoreksi
Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; BBCA, GGRM, HMSP, ICBP, INDF, TOWR, dan UNVR.
Kemarin, IHSG (+0,26%) naik 16,42 poin ke level 6.389,83 dengan saham-saham di sektor konsumsi (+2,22%), Aneka Industri (+0,95%) dan Keuangan (+0,41%) menjadi pendorong penguatan di saat indeks Pertambangan (-2,88%) dan pertanian (-3,11%) menekan.
Dia menjelaskan, rotasi sektor terlihat di mana sektor pertambangan yang sebelumnya menjadi motor penggerak IHSG menjenuh dan alami aksi ambil untung sehingga investor beralih kepada saham-saham berkapitalisasi besar yang belum mengalami penguatan seperti saham-saham di sektor konsumer. Investor asing tercatat net sell sebesar Rp200,94 miliar dengan saham SMGR yang menjadi top net sell value.
Sementara itu, mayoritas indeks saham Asia terkonsolidasi dengan pelemahan kontras pada indeks saham Jepang seperti NIKKEI (-0,97%) dan TOPIX (-0,60%) dan penguat pada indeks saham Tiongkok seperti Hang Seng (+1,01%) dan CSI300 (+1,11%) naik lebih dari sepersen setelah data pertumbuhan ekonomi Tiongkok naik lebih dari ekspektasi sebesar 6,5% berbanding 6,1% ekspektasi awal. Hal ini mencerminkan pemulihan ekonomi yang masif di Tiongkok pascamenjadi epicentrum Covid-19.
Adapun, indeks saham Eropa membuka perdagangan dengan melemah. Indeks Eurostoxx (-0,26%), FTSE (-0,12%), DAX (-0,03%) dan CAC40 (-0,27%) turun di awal sesi perdagangan karena investor mempertimbangkan data ekonomi yang kuat di Tiongkok dan rencana stimulus presiden terpilih Joe Biden hingga tren lonjakan Covid-19. Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News