1
1

Reliance Sekuritas: IHSG Mencoba Menguat

Bursa Saham Indonesia. | Foto: Media Asuransi/Arief Wahyudi

Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan mencoba menguat setelah terkoreksi tipis 0,09% pada perdagangan kemarin.

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa secara teknikal IHSG terkonsolidasi pada area support bullish trend line dan indikasi whipsaw MA5 menuju MA20. 

“Indikator Stochastic terkonsolidasi pada area middle dengan MACD yang undervalue. Sehingga secara teknikal IHSG berpotensi mencoba menguat dengan support resistance 5.942-6.012,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Jumat, 7 Mei 2021.

Baca juga: Rencanakan Akuisisi 50,12 persen Saham, BidCo Jadi Pengendali Saham Matahari (LPPF)

Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ASRI, BNGA, ERAA, KLBF, PNBN, RALS, WSKT, dan SMRA.

Kemarin, IHSG (-0,09%) ditutup turun tipis 5,67 poin ke level 5.970,24 dengan saham-saham di sektor barang konsumen non-primer (-1,02%), Barang Baku (-0,59%) dan Perindustrian (-0,45%) turun. 

“Perdagangan saham cenderung sepi setelah pertumbuhan ekonomi Indonesia rilis tidak mengikuti kecepatan AS dan acaman kasus Covid-19 yang terus meningkat sehingga capital outflow terus terjadi, terlihat nilai tukar rupiah tertekan hampir satu persen ke level Rp14.319 rupiah per dolar AS atau turun 0,80%.

Baca juga: 

Sementara itu, Indeks saham Jepang dan Hong Kong ditutup naik dengan indeks Nikkei (+1,80%), TOPIX (+1,54%) dan Hang Seng (+0,77%) naik sedangkan indeks CSI300 (-1,22%) turun di China. Ekuitas berjangka AS naik karena investor memantau banyak laporan pendapatan perusahaan menjelang data ketenagakerjaan utama dari AS.

Adapun Bursa Eropa mayoritas naik. Indeks Eurostoxx (+0,34%), FTSE (+0,26%), DAX (+0,52%) dan CAC40 (+0,41%) naik karena bank dan produsen mobil memperoleh pendapatan yang kuat. Harga komoditas menguat sejalan dengan inflasi utama AS menjelang angka ketenagakerjaan AS terbaru, investor semakin fokus pada kapan Federal Reserve mungkin mulai menghentikan dukungan daruratnya. 

“Ekonom yang disurvei Bloomberg memperkirakan The Fed akan mengumumkan penurunan laju pembelian obligasi pada kuartal keempat. Meskipun Ketua Jerome Powell belum bergeser dari pesannya bahwa terlalu dini untuk membahas langkah seperti itu, para pembuat kebijakan mulai menangani masalah ini secara lebih langsung.” Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Penjualan AVA iFamily Protection Meningkat 300 persen
Next Post BNI Gelar Promo Khusus Ramadhan

Member Login

or