1
1

Reliance Sekuritas: IHSG Mencoba Rebound

Media Asuransi – Setelah tertekan dalam beberapa hari, laju Indeks Harga Saham Gabungan ((IHSG) diperkirakan bergerak mencoba rebound. 

Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG break out support rata-rata 5 hari setelah terbentuk pola pulled back upper bollinger bands. 

Dia menjelaskan harga saham secara candlestick memiliki shadow low yang terlihat menyentuh support rata-rata 20 hari dan rata-rata 50 hari dengan indikasi pergerakan dari tren positif yang cenderung kuat. 

“Indikator stochastic menjenuh pada area dekat overbought indikator MACD terkonsolidasi. Sehingga secara teknikal IHSG diperkirakan bergerak mencoba rebound dengan support resistance 6.188-6.262,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Senin (1/03/2021). 

Baca juga: 

Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; BMRI, BRPT, BSDE, ERAA, ICBP, INCO, SMGR, TBIG, TPIA, dan UNVR.

Kemarin, IHSG (-0,76%) turun 47,85 poin ke level 6.241,79 terpengaruh aksi jual investor pada bursa saham Asia. Saham-saham disektor Aneka Industri (-2,46%) dan Property (-1,38%) menjadi penekan IHSG hingga akhir sesi perdagangan. Investor beralih kesaham defensif dimana terlihat UNVR (+3,3%) alami penguatan lebih dari tiga persen. 

“Investor domestik masih terlihat optimistis pada prospek pemulihan ekonomi Indonesia terlihat meskipun aksi jual cukup mencekam di bursa dunia akibat volatilitas yield yang alami trend naik, IHSG hanya terkoreksi wajar dibawah sepersen,” jelasnya.

Sementara itu, mayoritas bursa saham Asia ditutup melemah dari Jepang, Tiongkok hingga Korea Selatan. Indeks Nikkei (-3,99%), TOPIX(-3,21%), HANG SENG (-3,64%), CSI300 (-2,43%) dan KOSPI (-2,80%) turun dalam lebih dari dua persen mengiringi pelemahan bursa Wallstreet di AS hari kamis. 

“Kepanikan investor terhadap volatilitas obligasi melonjak ke level tertinggi sejak April 2020 karena adanya lonjakan imbal hasil membuat investor sell of pada aset berisiko.”

Adapun, Bursa Eropa melemah dengan indeks acuan Eurostoxx (-1,33%), FTSE (-2,53%), DAX (-0,67%) dan CAC40 (-1,39%) turun lebih dari sepersen. Di AS indeks acuan DJIA (-1,50%) dan S&P500 (-0,47%) turun. Lanjar menjelaskan, investor yang semakin khawatir bahwa inflasi akan tumbuh lebih cepat dari ekspektasi akan memicu mundurnya stimulus lanjutan dari kebijakan moneter. 

Selanjutnya di awal bulan Maret 2021 Investor akan menanti data indeks kinerja sektor manufaktur PMI dan tingkat inflasi sebagai indikator pemulihan ekonomi. Indeks kinerja sektor manufaktur PMI di Tiongkok terkontraksi menjadi 50,6 dari 51,3 di bulan Februari 2021. Dari dalam negeri akan rilis dara indeks manufakturing PMI, tingkat inflasi dan pertumbuhan pinjaman di awal pekan. Aca

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Berapa Besar Premi yang Ditanggung Petani?
Next Post MNC Sekuritas: 4 Saham Menu Trading 1 Maret 2021

Member Login

or