Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang menguat terbatas setelah pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu ditutup melemah tipis 0,16 poin.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk, Lanjar Nafi, mengatakan bahwa secara teknikal IHSG terkonsolidasi pada level Moving Average 5 hari setelah pada perdagangan sebelumnya berhasil rebound pada support bullish trendline dan Moving Average 50 dan 20 hari.
Dia menjelaskan indikator stochastic menjenuh pada momentum bearishnya berpotensi reversal jangka pendek. IHSG berada pada jalur tren positif dengan menuju resistance 6.205 hingga 6.250 sebagai resistance channeling trend selanjutnnya. “Sehinga secara teknikal peluang penguatan IHSG di awal pekan cukup terbuka dengan support resistance 6.104-6.205.”
|Baca juga: Kiat Memilih Reksa Dana Saham
Menurutnya, saham-saham yang dapat dicermati secara teknikal di antaranya; AGII, BBRI, ICBP, JPFA, MIKA, TBIG, TOWR, dan UNVR.
Pada akhir pekan lalu, IHSG (-0,00%) melemah tipis -0,16 poin ke level 6.139,49 dengan saham-saham perbankan menguat seperti BBCA, BBRI dan BMRI diimbangi dengan saham-saham infrastruktur yang melemah seperti TLKM dan FREN. Minimnya katalis di akhir pekan menjadi faktor utama pergerakan yang cenderung moderate. Indeks sektor Industri (+0,71%), Konsumer Primer (+0,65%) dan Keuangan (+0,55%) memimpin penguatan sektoral di saat indeks Konsumsi non primer (-1,66%), Teknologi (-1,55%) dan Infrastruktur (-1,10%) terkoreksi lebih dari sepersen. Investor asing tercatat melakukan aksi beli bersih sebesar Rp447,51 miliar.
Leader: BBCA, BBRI, AGRO, BMRI, ASII dan Laggard: DCII, ARTO, TLKM, FREN, EMTK.
|Baca juga: Reliance Sekuritas: IHSG Menguat Terbatas
Bursa Asia bersiap mengawali pekan dengan bergerak stabil karena investor menanti data penting di China untuk mengukur bagaimana dampak dari strain virus delta pada pemulihan ekonomi dari pandemi. Angka penjualan ritel dan produksi industri China akan rilis di awal pekan dan mungkin akan menunjukkan pertumbuhan yang melambat pada Juli di tengah pembatasan mobilitas untuk memerangi wabah virus dan musibah banjir.
Investor juga terkesima oleh tindakan keras pemerintah China terhadap industri swasta dan potensi pelongaran kebijakan moneternya. Harga komoditas energi bervariasi dengan penurunan pada harga minyak mentah WTI (-0,94%) dan penguatan pada harga batu bara (+0,56%) sedangkan harga komoditas logam mayoritas naik dipimpin oleh timah (+0,62%) dan Nikel (+0,10%).
“Dari dalam negeri Investor akan bersikap hati-hati menyambut libur kemerdekaan Indonesia pada hari Selasa dan menanti data neraca perdagangan pada hari Rabu. Sehingga secara sentimen IHSG berpotensi menguat terbatas di awal pekan.” Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News