Media Asuransi – Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan memiliki potensi pelemahan terbatas setelah ditransaksikan turun 2,12% ke level 5.979 pada perdagangan kemarin.
Head of Research Equity Technical Analyst PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Lanjar Nafi mengatakan, secara teknikal IHSG mengagalkan rebound di level support MA50 diperdagangan sebelumnya. Kali ini level MA50 di kisaran level 6.000 yang juga psikologis break out sehingga support selanjutnya adalah ideal target wave 4 dengan rasio fibonacci 38,2% di kisaran 5.830.
“Indikator stochastic oversold dan MACD masuk pada area undervalue sehingga memberikan signal potensi pelemahan yang terbatas. Support resistance IHSG akan berada pada level 5.929-6.000,” katanya melalui riset harian yang dikutip Media Asuransi, Jumat 29 Januari 2021.
Baca juga:
- Mentan: Pentingnya Asuransi Pertanian Atasi Risiko Kerugian Gagal Panen
- Pendanaan Transaksi Margin Efek Wajib Dilaporkan Melalui SLIK
- GGRM dan LPPF Terdepak dari Indeks IDX High Dividend 20
Menurutnya, saham-saham yang sudah dapat dicermati secara teknikal di antaranya; ACES, ACST, BBCA, BBNI, BBTN, CTRA, IMAS, INDY, LPPF, dan UNTR.
IHSG (-2,12%) ditutup melemah signifikan 129,78 poin ke level 5.979,39 dengan saham-saham di sektor pertambangan (-4,34%), Infrastruktur (-3,94%), Basic Industri (-3,29%) dan Property (-3,09%) melemah menjadi penekan IHSG hingga akhir sesi perdagangan.
Dia menjelaskan, tingginya kasus infeksi Covid-19 di Indonesia yang terus meningkat, adanya rebalancing portofolio di masa penyesuaian bobot beberapa Indeks klasifikasi baru, hingga terbawa arus pesimistis indeks saham global menjadi faktor-faktor utama koreksi dalam IHSG pada perdagangan kemarin. “Investor asing tercatat net buy sebesar Rp52,49 miliar hal tersebut memperlihatkan investor domestik yang lebih banyak melakukan aksi jual,” jelas Lanjar.
Sementara itu, mayoritas indeks saham Asia ditutup melemah. Indeks Nikkei (-1,53%), TOPIX (-1,14%), Hang Seng (-2,55%) dan CSI300 (-2,73%) turun signifikan mengiringi ekuitas global yang terkoreksi dalam dari Wallstreet hingga Eropa. Banyaknya kekhawatiran terhadap laporan pendapatan perusahaan yang di bawah ekspektasi membuat overvalue-nya ekuitas-ekuitas global menjadi salah satu faktor.
Adapun, Bursa Eropa membuka perdagangan dengan melemah. Indeks Eurostoxx (-1,42%), FTSE (-1,58%) dan DAX (-1,91%) yang turun lebih dari sepersen. Investor mempertimbangkan adanya perselisihan yang sedang berlangsung antara AstraZeneca PLc dan Uni Eropa mengenai pasokan vaksin untuk Eropa.
“Selanjutnya Investor mengimplikasi data klaim pengangguran dan PDB kuartal ke-4 2020 AS. Dari dalam negeri Investor terlihat masih cenderung berhati-hati dipengujung perdagangan bulan Januari 2021.” Aca
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News