1
1

Rencana Emisi Sukuk Bali Towerindo Rp2 Triliun Diganjar Peringkat A-

PT Bali Towerindo Sentra Tbk merupakan perusahaan penyedia infrastruktur menara telekomunikasi. | Foto: balitower.co.id

Media Asuransi, Jakarta – Fitch Ratings telah menetapkan Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘A-(idn)’ atas program Sukuk Ijarah Berkelanjutan perusahaan menara telekomunikasi PT Bali Towerindo Sentra Tbk (Bali Tower, A-(idn)/Stabil) sebesar IDR2 triliun.

Fitch juga menetapkan Peringkat Nasional Jangka Panjang ‘A-(idn)’ untuk penerbitan pertama dari program tersebut sebesar hingga IDR500 miliar.

Bali Tower berencana untuk menggunakan dana hasil penerbitan ini untuk modal kerja dan belanja modal.

Melalui keterangan resminya, Fitch menjelaskan Peringkat Nasional ‘A’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.

|Baca juga: Bali Towerindo Berencana Terbitkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan Rp2 Triliun

Fitch memproyeksikan total pendapatan Bali Tower akan bertumbuh dengan kisaran low-single-digits pada tahun 2022-2023 (9M22: 6%), ditopang oleh segmen FTTX-nya. “Kami memperkirakan pendapatan FTTX akan meningkat sebesar high-single-digits pada tahun 2022-2023, karena permintaan pelanggan perumahaan yang lebih kuat.”

Di sisi lain, Fitch memperkirakan pendapatan menara akan stabil di tahun 2022-2023 karena merger Indosat (BBB-/AA(idn)/Stable) dan PT Hutchison 3 Indonesia (Hutch), yang secara bersama-sama berkontribusi sebesar 42% pada pendapatan menara Bali Tower pada 9M22. “Kami memperkirakan bisnis menara dan FTTX Bali Tower akan mencapai hampir 2.200 penyewa (9M22: 2.046) dan 75.000 pelanggan (9M22: 53.231) pada tahun 2023.”

Peringkat Bali Tower merefleksikan skala operasionalnya yang jauh lebih kecil dibanding peers-nya dalam industri menara dan fixed-broadband Indonesia yang diperingkat lebih tinggi. Hal ini membatasi posisinya pada pasar yang lebih luas, maupun relative power-nya dalam value chain.

Namun perusahaan memperoleh kelebihan kompetitif dengan menjadi operator menara yang dominan pada area tertentu, seperti Bali, dan dengan fokus pada segmen khusus seperti menyediakan micro-cell poles (MCP) di Jakarta.

Pada akhir September 2022, Bali Tower memilik 280 menara makro dan 2.367 MCP. Jumlah tersebut jauh lebih sedikit dibandingkan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo, BBB/AAA(idn)/Stabil) dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBI, BBB-/AA+(idn)/Stabil), yakni masing-masing lebih dari 29.000 dan 21.000 menara.

|Baca juga: Bali Towerindo (BALI) Kantongi Fasilitas Pinjaman Rp50 Miliar

Bali Tower memiliki sekitar 2.000 penyewa, jauh lebih rendah dibandingkan Protelindo dan TBI dengan masing-masing sekitar 55.000 dan 40.000 penyewa. Dalam pasar fixed-broadband, pelanggan Bali Tower yang berjumlah 53.231 jauh dibelakang 9 juta pelanggan milik pemimpin pasar Indihome, yang merupakan anak perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (BBB/Stabil) (akhir 9M22) dan 838.000 pelanggan milik PT Link Net Tbk (akhir 6M22).

Hal ini didukung oleh kontrak jangka panjang, dengan pendapatan terkontrak sebesar IDR4,35 triliun dan rata-rata sisa masa sewa penyewa sepanjang enam tahun per akhir Juni 2022. Portfolio penyewa Bali Tower sedikit lebih lemah dibanding pemain besar seperti Protelindo dan TBI. 74% dari pendapatan menara Bali Tower selama 9M22 datang dari perusahaan investment-grade, dibandingkan lebih dari 85% untuk masing-masing Protelindo dan TBI.

Margin EBITDA menara Bali Tower berada di level 70-an, lebih rendah dibandingkan Protelindo dan TBI yang berada sekitar mid-80-an, mengingat eksposurnya yang signifikan terhadap MCP yang mempunyai tarif sewa dan rasio penyewaan yang lebih rendah. Hal ini juga menghambat rasio penyewaan campuran Bali Tower menjadi 0,8x, di bawah rasio penyewaan campuran 1,9x milik kedua pemimpin pasar.

“Kami mengestimasikan rasio sewa campuran perusahaan akan berada pada level sekitar 0,8x selama tahun 2022-2023.”

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Penjelasan Tentang Erupsi dan Jenis-jenis Erupsi
Next Post BI Segera Luncurkan Rupiah Digital, Ini 3 Alasannya

Member Login

or