1
1

Resmi IPO, Asuransi Digital Bersama (YOII) Himpun Dana Segar Rp41,2 Miliar

Direktur Utama Asuransi Digital Bersama Adi Wibowo Adisaputro saat PT Asuransi Digital Bersama Tbk resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) | Foto: BEI

Media Asuransi, JAKARTA – PT Asuransi Digital Bersama Tbk resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham YOII pada Kamis, 8 Januari 2025, menjadi emiten pertama yang melantai tahun ini. Perusahaan berhasil meraih dana segar hingga Rp41,2 miliar dari penawaran saham perdana atau IPO dengan harga Rp100 per lembar saham.

Saham yang ditawarkan sebanyak 412,08 juta lembar mencatatkan permintaan berlebih (oversubscribed) hingga 18,35 kali dari target awal. Harga yang dipatok pada penawaran umum saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) sebesar Rp100 per lembar saham.

Artinya, perseroan berhasil menerima dana segar sebanyak-banyaknya sebesar Rp41,20 miliar. Dalam aksi korporasi ini, perseroan telah menunjuk PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek.

|Baca juga: 8 Asuransi-Reasuransi dan 14 Dana Pensiun Masuk Pengawasan Khusus OJK

|Baca juga: Dua Direktur XL Mengundurkan Diri

“Kami dengan bangga dapat tercatat menjadi emiten pertama yang melakukan listing 2025. Tentu ini akan menjadi sejarah yang baik bagi perseroan,” kata Direktur Utama PT Asuransi Digital Bersama Tbk (YOII) Adi Wibowo Adisaputro, dikutip dari keterangan resminya, Kamis, 9 Januari 2025.

Adi mengatakan perseroan optimistis awal 2025 menjadi waktu yang tepat untuk melenggang di pasar bursa Indonesia. Perseroan berharap dapat terus memberi dampak positif bagi industri keuangan nasional dan industri asuransi khususnya melalui IPO ini.

Menurut Adi, IPO menjadi momen penting bagi perseroan yang telah bertransformasi dari bisnis asuransi konvensional menjadi digital. Kini, perseroan memiliki akses keuangan dan jejaring bisnis yang lebih terbuka, sehingga perusahaan dapat mengoptimalkan peluang pasar yang bertumbuh cepat, khususnya melengkapi kebutuhan pelaku usaha dan masyarakat.

|Baca juga: Indonesia Resmi Jadi Anggota BRICS, Ternyata Ini Keuntungannya!

|Baca juga: BSI (BRIS) Catat Pendapatan Berbasis Fee Tumbuh 34% hingga November 2024

“Apalagi seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui penawaran umum perdana saham ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka memperkuat struktur permodalan perseroan,” ucapnya.

Adi menjelaskan, sekitar 80 persen dana akan digunakan untuk biaya pemasaran guna mendukung strategi usaha, distribusi produk, dan brand awareness perseroan. Sisanya, sekitar 20 persen akan digunakan untuk pengembangan aplikasi beserta infrastruktur pendukung seperti pusat data, web hosting, keamanan sistem, penggunaan AI, serta pengembangan SDM.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post 4 Rekomendasi Saham yang Berpotensi Bikin Kantong Kamu Kian Tebal
Next Post Obligasi Medco Energi (MEDC) Tahap III 2025 Mulai Dicatatkan di BEI

Member Login

or