Media Asuransi, JAKARTA – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GoTo), salah satu ekosistem digital di Indonesia, terus memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional, terutama pada lima sektor penting: ritel, manufaktur, makanan dan minuman, teknologi informasi dan komunikasi (TIK), dan transportasi.
Laporan terbaru Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mengestimasi Grup GoTo mampu berkontribusi sebesar Rp259,6 triliun hingga Rp392 triliun terhadap PDB Indonesia di tahun 2023.
Angka tersebut berasal dari nilai tambah yang dihasilkan dari aktivitas perusahaan dan mitra bisnis dalam ekosistem GoTo yakni mitra pengemudi dan pedagang (merchant) UMKM. Hasil kajian ini juga didasarkan pada klasifikasi 17 sektor dari Badan Pusat Statistik (BPS). Adapun nilai kontribusi ini tidak merefleksikan total nilai transaksi bruto (gross transaction value/GTV) GoTo.
|Baca juga: PDB Indonesia 2024 Diperkirakan Tumbuh 5,1 Persen, 2 Faktor Ini Jadi Pendorong
Dari kajian LPEM UI tersebut, dampak GoTo terlihat jelas pada lima sektor penggerak PDB Indonesia tahun 2023. Kelima sektor itu yakni, pertama, ritel: perdagangan grosir dan eceran, perbaikan kendaraan bermotor dan sepeda motor (melalui bisnis inti GoTo di layanan on-demand dan e-commerce), dengan nilai mencapai Rp154,7 triliun hingga Rp175,4 triliun.
Kedua, manufaktur, dari dampak tidak langsung kegiatan bisnis merchant GoTo, dengan estimasi nilai Rp17,4 triliun sampai dengan Rp45,1 triliun.
Ketiga, teknologi informasi dan komunikasi dari bisnis GoTo sebagai platform digital, dengan perkiraan nilai Rp17,41 triliun hingga Rp24,56 triliun.
Kepala LPEM FEB UI, Chaikal Nuryakin, mengatakan bahwa GoTo secara konsisten memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia meskipun pertumbuhan PDB Indonesia melambat akibat perlambatan ekonomi global.
“Tahun 2023, berdasarkan data BPS, ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,05 persen, lebih rendah dibandingkan pencapaian 2022 naik 5,31 persen. Hal ini sejalan dengan perkiraan akibat perlambatan ekonomi global dan aktivitas domestik yang terdampak inflasi,” kata Chaikal dalam keterangan pers, Rabu 5 Juni 2024.
Tahun ini, menurutnya, pemerintah optimistis ekonomi akan tumbuh lebih tinggi, yakni 5,2 persen, sedangkan selama kuartal I/2024, ekonomi Indonesia naik 5,11 persen year on year (yoy). Beberapa lembaga global juga memberikan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yakni IMF mengestimasi ekonomi Indonesia tumbuh 5,0 persen, World Bank 4,9 persen, dan OECD 5,1 persen.
|Baca juga: Berhasil Tekan Biaya, Rugi GOTO Turun Drastis pada Kuartal I/2024
“Tahun 2024 bakal diwarnai tantangan global yang signifikan. Sementara pertumbuhan ekonomi Indonesia akan didukung kuatnya konsumsi domestik dan belanja pemerintah. Kami meyakini GoTo, dengan dukungan ekosistem yang luas, terus mampu memberikan kontribusi bagi ekonomi nasional,” kata Chaikal dalam keterangan resmi, Rabu, 5 Juni 2024.
Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, mengatakan bahwa GoTo sebagai karya anak bangsa terus berjuang untuk menjadi kebanggaan Indonesia. “Kami selalu percaya bahwa teknologi bisa mendorong masyarakat untuk meraih masa depan yang lebih baik, terutama bila teknologi yang dikembangkan dapat bermanfaat bagi semua lapisan masyarakat,” katanya.
GoTo juga terus berjuang memberikan peluang dan pemberdayaan bagi jutaan mitra pengemudi dan UMKM lokal agar mereka bisa terus tumbuh dan sukses, sekaligus mendukung kemajuan ekonomi digital.
Hasil kajian LPEM UI menunjukkan, selama 2015-2023, kehadiran GoTo berkontribusi pada penurunan tingkat pengangguran Indonesia secara rata-rata di tingkat kabupaten/kota sebesar 8,25 persen per tahun. Tahun 2023, tingkat pengangguran terbuka turun 6,8 persen dari tahun 2022 atau sekitar 570.856 orang. Berdasarkan perhitungan di atas, maka kontribusi GoTo terhadap penurunan pengangguran terbuka setara dengan 47.083 orang di tahun 2023.
|Baca juga: GOTO Alami Perbaikan EBITDA Grup pada Kuartal IV/2023
Kontribusi GoTo terhadap pengurangan pengangguran ini secara rata-rata lebih besar di daerah-daerah di luar Jawa, yakni mencapai 21 persen dari total pengurangan pengangguran di daerah tersebut.
Selain itu, GoTo juga mendukung peningkatan inklusi digital di daerah-daerah di luar Jawa dan Bali, berkontribusi pada peningkatan pekerja Indonesia yang menggunakan internet.
Selama 2018-2023, perkiraan hasil perhitungan LPEM UI menunjukkan bahwa secara rata-rata kehadiran GoTo di tingkat kota/kabupaten meningkatkan jumlah pekerja yang paham digital sebesar 2,2 persen hingga 3,1 persen. Khusus area di luar Jawa dan Bali, dampak kehadiran GoTo berkorelasi dengan peningkatan jumlah talenta paham digital (digital talent) sebesar 3,3 persen hingga 4,25 persen pada periode tersebut.
LPEM juga mengidentifikasi dampak GoTo terhadap pertumbuhan talenta digital dan perusahaan teknologi secara keseluruhan melalui studi kualitatif yang melibatkan alumni GoTo, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perindustrian, dan perwakilan universitas.
Hasilnya, platform digital seperti GoTo, telah menginspirasi mantan pekerja dan masyarakat untuk membangun bisnis mereka sendiri dengan eksposur terhadap pendiri perusahaan dan talenta berstandar internasional.
Editor: S. Edi Santosa
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News