Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra mengatakan rupiah berhasil ditutup menguat kemarin yang artinya sentimen pasar terhadap aset berisiko membaik. Penguatan lanjutan untuk rupiah bisa saja terjadi hari ini.
|Baca juga: Dapat Sentimen Positif, Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Menguat
“Tapi penguatan ini bisa terhenti dengan komitmen the Fed, yang tertuang dalam rilis notulen rapat dinihari tadi, yang memprioritaskan penurunan tingkat inflasi AS di tahun 2023 ini dengan menaikan suku bunga acuannya,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 5 Januari 2023.
Di sisi lain, jelas dia, pasar menantikan data-data tenaga kerja AS yang akan dirilis hari Kamis dan Jumat malam untuk mengonfirmasi niatan the Fed menaikan suku bunga acuannya untuk meredam inflasi. Data yang lebih bagus dari perkiraan yang artinya ekonomi AS masih kuat untuk menanggung kenaikan suku bunga acuan, bisa mendorong penguatan dolar AS ke depan, dan sebaliknya.
“Hari ini potensi pelemahan ke arah Rp15.620 per dolar AS, sementara potensi penguatan ke arah Rp15.550 per dolar AS,” pungkas dia.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 0,12% ke level Rp15.582 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,16% ke level Rp15.615.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News