Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpotensi melemah mengikuti pelemahan nilai tukar lainnya.
Pengamat Pasar Keuangan dan Komoditas Ariston Tjendra menjelaskan rupiah bisa bergerak melemah hari ini terhadap dolar AS mengikuti pelemahan nilai tukar lainnya terhadap dolar AS pagi ini.
“Pelemahan bisa disebabkan reaksi short-covering pasar setelah penguatan besar yang terjadi sejak pengumuman rapat the Fed sembari menunggu petunjuk baru mengenai kebijakan moneter AS ke depan melalui data ekonomi AS ataupun komentar-komentar petinggi the Fed,” katanya kepada Media Asuransi, Selasa 7 November 2023.
|Baca juga: Data Tenaga Kerja AS Mengecewakan, Rupiah Berpotensi Menguat
Dia menjelaskan hari ini data neraca perdagangan China bulan Oktober bisa menjadi mover. Perekonomian China yang merupakan negara dengan perekonomian terbesar kedua menjadi indikator pasar soal perlambatan ekonomi.
“Bila data menunjukkan penurunan ekspor atau impor yang dalam, pasar bisa bereaksi negatif mengenai aset berisiko sehingga bisa mendorong penguatan dolar AS lagi,” jelasnya.
Dari dalam negeri, Ariston mengatakan data PDB kuartal III/2023 yang di bawah ekspektasi pasar mungkin bisa turut menjadi faktor penekan rupiah. Selain itu, data cadangan devisa yang merupakan suplai dolar AS dalam negeri, yang akan dirilis pagi ini juga bisa menjadi mover rupiah. “Penurunan cadev yang dalam bisa memberikan tekanan ke rupiah.”
Dia memperkirakan potensi pelemahan rupiah terhadap dolar AS ke arah Rp15.600, dengan potensi support di sekitar Rp15.500.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News