Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpeluang menguat lagi hari ini terhadap dolar AS mengikuti momentum pelemahan dolar AS terhadap mata uang lainnya karena meningkatnya ekspektasi the Fed akan mengendurkan kenaikan suku bunga acuannya tahun ini akibat data inflasi AS terbaru yang memperlihatkan penurunan.
|Baca juga: Rupiah Masih Berpotensi Lanjutkan Apresiasi
“Ekspektasi terhadap kebijakan the Fed tersebut mendorong pelaku pasar masuk kembali ke aset berisiko,” jelasnya kepada Media Asuransi, Senin 16 Januari 2023.
Dari dalam negeri, terang dia, data Trade balance Indonesia bulan Desember yang diekspektasikan surplus lagi, bisa menopang penguatan rupiah. Surplus perdagangan bisa menambah suplai dollar di tanah air, apalagi ditambah dengan revisi kebijakan DHE.
“Potensi penguatan ke arah Rp15.050 per dolar AS, dengan potensi resisten di kisaran Rp15.200 per dolar AS,” pungkas Ariston.
Sementara itu pada perdagangan akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan menguat 1,24% ke level Rp15.148 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan menguat 1,23% ke level Rp15.177 per dolar AS.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News