Media Asuransi, JAKARTA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan masih akan tertekan seiring dengan kebijakan Bank Sentral AS yang telah menaikkan suku bunga acuannya sebesar 75 basis poin.
Pengamat pasar keuangan dan komoditas, Ariston Tjendra, menjelaskan bahwa nilai tukar rupiah mungkin masih dalam tekanan terhadap dolar AS karena sikap The Fed.
Dinihari tadi bank sentral AS menaikan suku bunga acuannya sesuai ekspektasi pasar yaitu sebesar 75 basis poin menjadi 1,5%-1,75%. Tetapi Gubernur Jerome Powell juga membuka kemungkinan menaikan kembali sebesar 75 bp di Juli.
|Baca juga: Depresiasi Rupiah Diperkirakan Masih Berlanjut
“Ini artinya The Fed berani mengambil langkah yang lebih agresif dari sebelumnya untuk memerangi inflasi. Sikap The Fed ini bisa mendorong penguatan dolar AS lagi terhadap nilai tukar lainnya ke depan,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis, 16 Juni 2022.
Di sisi lain, sambungnya, pagi ini terlihat sebagian harga aset berisiko seperti indeks saham rebound pasca The Fed menaikkan suku bunganya sesuai ekspektasi. Sentimen ini mungkin bisa menahan pelemahan rupiah terhadap dolar AS hari ini. “Potensi kisaran hari ini Rp14.700-Rp14.780.”
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,31% ke level Rp14.745 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,12% ke level Rp14.746 per dolar AS.
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News