Media Asuransi, JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan hari ini diperkirakan berpeluang terapresiasi ke arah Rp15.150 per dolar AS seiring dengan ekspektasi pasar bahwa Bank Indonesia tidak akan menaikkan suku bunga acuannya.
Analis Sinarmas Future Ariston Tjendra mengatakan data penjualan ritel AS bulan Januari yang dirilis semalam menunjukan pertumbuhan yang melebihi ekspektasi pasar. Sebelumnya di Desember malah menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya.
“Penjualan ritel yang meninggi bisa memicu inflasi dan ini membuka peluang bagi bank sentral AS untuk menaikan suku bunga acuannya lagi,” katanya kepada Media Asuransi, Kamis 16 Februari 2023.
|Baca juga: Rupiah Diprediksi Kembali Menguat ke Arah Rp15.100 per dolar AS
Tapi di sisi lain, jelas Ariston, sentimen pasar terhadap risiko cukup positif pagi ini. Indeks-indeks saham Asia terlihat bergerak menguat. Sentimen positif mungkin dipicu oleh ekspektasi pertumbuhan ekonomi global yang membaik tahun ini.
Dari dalam negeri, Ariston menjelaskan pasar berekspektasi Bank Indonesia tidak akan menaikan suku bunga acuannya mengingat inflasi masih relatif terkendali dan prospek ekonomi yang membaik. Ini bisa menopang penguatan rupiah.
Dari mover di atas, Ariston memperkirakan hari ini ada peluang rupiah menguat ke arah Rp15.150 per dolar AS, namun demikian arah the Fed bisa membawa rupiah tertekan ke arah Rp15.220 per dolar AS.
Sementara itu pada perdagangan kemarin, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot ditransaksikan melemah 0,26% ke level Rp15.206 per dolar AS, sedangkan di JISDOR BI nilai tukar rupiah ditransaksikan melemah 0,17% ke level Rp15.194 per dolar AS.
Editor: Achmad Aris
| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News