1
1

Saham Bank Jago (ARTO) Alami Volatilitas, Manajemen Buka Suara!

Ilustrasi. | Foto: Bank Jago

Media Asuransi, JAKARTA – PT Bank Jago Tbk (ARTO) memberikan klarifikasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait volatilitas transaksi saham perusahaan. Penjelasan itu disampaikan lewat surat resmi bernomor S.469/JAGO-COMP/VIII/2025 yang dikirim pada 22 Agustus 2025.

Corporate Secretary sekaligus Direktur Kepatuhan Bank Jago Tjit Siat Fun menegaskan perseroan tidak mengetahui adanya informasi yang dapat memengaruhi nilai saham.

|Baca juga: BEI Jatuhkan Sanksi ke Asuransi Ramayana (ASRM), Ada Apa?

|Baca juga: BCA (BBCA) Blak-blakan soal Isu Akuisisi 51% Saham oleh Pemerintah, Ini Faktanya!

Dalam surat itu, perusahaan juga menyebut tidak ada informasi yang relevan dengan aturan penyampaian informasi bursa. Perseroan menyatakan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang bisa memengaruhi nilai efek maupun keputusan investasi pemodal sesuai ketentuan BEI.

“Perseroan tidak mengetahui adanya informasi atau fakta material yang dapat memengaruhi nilai efek perusahaan atau keputusan investasi pemodal sebagaimana diatur dalam POJK Nomor 31/POJK.04/2015 tentang Keterbukaan Informasi atau Fakta Material Oleh Emiten Atau Perusahaan Publik,” ujar Tjit, dalam keterbukaan informasi yang dikutip Senin, 25 Agustus 2025.

Terkait kemungkinan adanya peristiwa penting lain yang belum diungkap, Manajemen Bank Jago menegaskan, hal itu tidak ada. Perusahaan juga tidak mengetahui adanya aktivitas dari pemegang saham tertentu yang harus dilaporkan sesuai ketentuan Otoritas Jasa Keuangan.

Selain itu, manajemen memastikan tidak ada rencana aksi korporasi yang akan memengaruhi pencatatan saham dalam tiga bulan ke depan. Namun, perusahaan mengingatkan kembali rencana program kepemilikan saham karyawan (MESOP) yang telah disampaikan sebelumnya dalam keterbukaan informasi.

|Baca juga: 3 Komisaris Waskita Beton Precast (WSBP) Mundur, Pindah ke Waskita Karya!

|Baca juga: Sri Mulyani Naikkan Anggaran Guru dan Dosen Jadi Rp274,7 Triliun di RAPBN 2026

Jadwal pelaksanaan tahap I dan II rencananya akan diumumkan akhir November 2025, sebelum hak opsi dijalankan pada Desember 2025. Pemegang saham utama juga dipastikan tidak memiliki rencana perubahan kepemilikan.

“Berdasarkan keterangan dari pemegang saham utama perseroan, tidak terdapat rencana perubahan terkait kepemilikan saham di Perseroan,” tutup Tjit.

Editor: Angga Bratadharma

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post DPR-Pemerintah Sepakati Asumsi Makro Ekonomi RAPBN 2026, Perekonomian Dibidik Tumbuh 5,4%!
Next Post Kredit Melejit 7% di Juli 2025! OJK Ungkap Rahasia Ketahanan Perbankan RI

Member Login

or