1
1

Saham GOTO Longsor, Ini Dampaknya bagi Telkom (TLKM)

Ilustrasi saham GoTo di papan bursa | Foto: Doc
Media Asuransi, JAKARTA – Kerugian yang dialami oleh GOTO ternyata berdampak negatif terhadap kondisi profitabilitas PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) seiring dengan besarnya nilai investasi perseroan di startup tersebut.

Melalui Daily Write Up bertajuk Telkom Indonesia (TLKM IJ/Not rated) – Healthy fundamentals continue, analis Mirae Sekuritas, Jennifer A Harjono, menjelaskan laba bersih TLKM sangat dipengaruhi oleh kerugian yang belum direalisasi dalam investasi di GOTO, yang menghasilkan kerugian Rp3,1 triliun selama 9M22.

“Dengan mengurangkan investasi TLKM di GOTO, laba bersih menjadi Rp6,6 triliun di 3Q22 (-3,6% qoq, +3,4% yoy). Angka 9M22 untuk bottom line adalah Rp19,6 triliun (+4,1% yoy),” jelasnya.

Sebagai hasil dari basis pelanggan dan ARPU yang kuat, Jennifer menjelaskan baik Telkomsel maupun Indihome telah memberikan hasil pendapatan yang solid di kuartal-kuartal sebelumnya. Manajemen menyebutkan bahwa mereka akan mengejar pelanggan berkualitas lebih tinggi, yang akan berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan di masa depan. TLKM juga mengalihkan Indihome ke Telkomsel untuk mengoptimalkan layanan FMC-nya.

|Baca juga: Lagi, GOTO Terkoreksi dan Sentuh ARB di Hari ke 11 Beruntun 

Pada 13 Desember 2022, GOTO ditutup pada Rp100, yang berarti kerugian yang belum direalisasi dalam investasi GOTO sebesar kurang lebih Rp6,5 triliun. Dengan memperkirakan harga saham GOTO pada Rp50-Rp120 pada akhir FY22F, TLKM berpotensi mencatat kerugian belum terealisasi Rp6,1 triliun-Rp7,7 triliun pada FY22F – penambahan sekitar Rp3,0 triliun-Rp4,6 triliun di 4Q22F (vs. kerugian 3Q22 sebesar Rp3,4 triliun).

“Manajemen TLKM mengklaim telah menikmati nilai sinergi antara TLKM dan GOTO, diperkirakan mencapai sekitar USD41,5 juta pada FY22F,” katanya.

Saat ini, Jennifer memaparkan Mirae tidak memiliki cakupan TLKM, yang diperdagangkan pada 5.2x forward EV/EBITDA. Dalam pandangannya, TLKM menawarkan fundamental yang sehat, yang diyakini akan meningkat mengikuti inisiatif strategisnya dalam jangka panjang.

“Katalis jangka pendek: 1) pertumbuhan ARPU; 2) optimalisasi FMC; dan 3) dividend payout ratio dan DPS yang solid. Risiko utama: 1) selling pressure yang masih ada, dan 2) pertumbuhan industri yang lambat,” katanya.

Editor: S. Edi Santosa

| Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Related Posts
Prev Post Prancis vs Maroko: Mencari Penantang Argentina di Final
Next Post Resiko Generasi Sandwich, Simak Cara Mengatur Keuanganmu Di Sini
toto Malukutoto login toto macau toto 4d ilmu bet slot maxwin MALUKU TOTO situs toto Malukutoto login Maluku toto cancertoto depo 5k ilmu bet slot gacor slot gacor hari ini malukutoto
maluku toto toto Malukutoto Malukutoto CANCER TOTO situs slot cancertoto toto toto toto slot gacor cancertoto
situs toto SLOT GACOR SLOT GACOR HARI INI situs toto
cancer toto malukutoto Maluku toto cancer toto CANCERTOTO ilmubet toto cancertoto maluku toto slot gacor slot gacor cancer toto malukutoto situs depo 5k situs toto cancertoto cancertoto cancertoto toto toto toto 4d 4d 4d
slot gacor slot gacor slot gacor slot slot slot slot gacor hari ini slot gacor hari ini slot gacor hari ini situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot situs slot slot slot slot slot gaocr slot gaocr slot gacor

Member Login

or